Kuala Lumpur, EKOIN.CO – Seorang pria Malaysia bernama Mohd Shah Rosli atau dikenal dengan nama panggung Dino, menceritakan pengalaman mengejutkan yang menimpanya setelah mengonsumsi tujuh buah durian dalam sehari. Insiden itu terjadi pada Juli 2025 dan berujung pada serangan stroke yang membuat tubuh bagian kanannya lumpuh.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Dino, seorang musisi berusia 50 tahun, mengatakan bahwa ia pingsan keesokan harinya setelah makan durian dalam jumlah besar. “Saat bekerja, saya tiba-tiba pingsan. Sebelum itu, saya makan tujuh buah durian sendiri dalam sehari,” katanya, dikutip dari World of Buzz.
Ia mengaku sangat menyukai durian dan selalu mengonsumsi buah tersebut setiap musim tiba. Kebiasaannya ini, ditambah gaya hidup lain seperti konsumsi makanan manis dan kebiasaan merokok sejak muda, diduga memperparah kondisi kesehatannya.
Dino menuturkan, bahkan saat dibawa ke rumah sakit setelah terkena stroke, mulutnya masih tercium bau durian. Ia percaya bahwa konsumsi durian secara berlebihan kemungkinan besar ikut berperan dalam serangan stroke yang dialaminya.
Menurut laporan Harian Metro, stroke yang dialami Dino menyebabkan kelumpuhan pada bagian kanan tubuhnya. Ia kini sedang dalam masa pemulihan dan mulai mengubah pola makan serta gaya hidupnya.
Durian Bisa Berbahaya Bila Dikonsumsi Berlebihan
Dikutip dari Hong Kong Adventist Hospital, durian memiliki kandungan gula yang sangat tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, buah ini dapat membebani jantung dan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah serta aritmia.
Kondisi tersebut bahkan dapat menyebabkan kematian mendadak akibat serangan jantung, terutama pada individu dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung atau stroke sebelumnya.
Bagi penderita penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, konsumsi durian dalam jumlah besar sangat tidak disarankan. Kandungan lemak dan kalori yang tinggi pada durian dapat memperburuk kondisi pembuluh darah.
Dalam kasus yang parah, konsumsi durian berlebih bisa memicu pecahnya pembuluh darah dan menyebabkan stroke, seperti yang diduga terjadi pada Dino.
Selain itu, pasien diabetes juga harus berhati-hati. Durian memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba, memperburuk kondisi penderita diabetes.
Kondisi Medis Lain yang Harus Waspada Durian
Pasien dengan penyakit ginjal atau gangguan fungsi ginjal disarankan untuk tidak mengonsumsi durian. Kandungan kalium tinggi dalam buah ini bisa berbahaya karena tubuh tidak mampu mengeluarkan kelebihan kalium secara efektif.
Sementara itu, bagi orang yang memiliki kondisi kulit tertentu, konsumsi durian bisa memicu reaksi alergi. Durian diketahui dapat meningkatkan sekresi histamin yang menyebabkan kulit gatal, kemerahan, hingga munculnya jerawat.
Individu yang memiliki tubuh dengan sifat ‘panas’ seperti mudah haus, sembelit, atau sensitif terhadap panas juga sebaiknya membatasi konsumsi durian untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan.
Dino menjadi contoh nyata dari bahaya konsumsi durian berlebihan yang jarang disadari masyarakat. Padahal, risiko kesehatan yang ditimbulkan bisa sangat serius, bahkan berujung pada kondisi kronis seperti stroke.
Pihak medis menekankan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pola makan dan gaya hidup sehat sangat penting. Termasuk dalam hal mengonsumsi buah-buahan, meskipun dianggap alami, tetap harus dalam jumlah yang wajar.
Dino kini menjalani terapi pemulihan dan berharap agar pengalamannya bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Ia menyesali pola makan dan kebiasaannya di masa lalu yang berdampak pada kesehatannya saat ini.
dari kasus Dino mengingatkan bahwa tidak semua buah bisa dikonsumsi tanpa batas. Kandungan tertentu seperti gula dan kalori tinggi dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Durian, meskipun populer dan digemari banyak orang di Asia Tenggara, tetap memiliki potensi bahaya bagi individu dengan kondisi medis tertentu. Karena itu, penting untuk memahami risiko sebelum mengonsumsi.
Kasus ini menunjukkan bahwa stroke tidak selalu dipicu oleh faktor usia atau genetik. Gaya hidup dan kebiasaan makan sehari-hari turut menjadi faktor penentu risiko penyakit berat.
Kesadaran akan nutrisi dan keseimbangan konsumsi makanan perlu ditanamkan sejak dini. Termasuk menghindari makanan yang tinggi gula dan lemak, terutama bagi yang sudah memiliki riwayat penyakit.
Mengubah pola makan menjadi lebih sehat sangat penting dalam menjaga fungsi organ tubuh, terutama jantung dan otak. Konsumsi buah-buahan tetap diperlukan, namun dalam porsi yang tepat dan tidak berlebihan.
Penting untuk memeriksa kondisi kesehatan secara rutin agar dapat mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi sebelum terlambat. Pemeriksaan ini juga bisa menjadi deteksi dini terhadap penyakit serius.
Kebiasaan buruk seperti merokok dan pola makan tak terkontrol sebaiknya segera ditinggalkan. Meskipun terasa sulit, langkah awal perubahan sangat berperan dalam mencegah penyakit kronis.
Kasus Dino bisa menjadi pengingat keras bagi masyarakat untuk tidak meremehkan efek makanan tertentu terhadap tubuh. Terutama jika dikonsumsi dalam jumlah ekstrem tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan.
Disiplin terhadap gaya hidup sehat dan kesadaran terhadap batas konsumsi makanan merupakan kunci utama dalam menjaga kualitas hidup jangka panjang. ( * )










