JEDDAH, EKOIN.CO – Predikat gedung tertinggi di dunia diperkirakan akan beralih dari Burj Khalifa di Uni Emirat Arab ke Jeddah Tower di Arab Saudi dalam beberapa tahun mendatang. Proyek ambisius ini tengah menjadi sorotan global karena direncanakan menjulang setinggi 1.000 meter atau 1 kilometer, mengalahkan rekor Burj Khalifa yang saat ini berdiri di ketinggian 828 meter.
(Baca Juga : Gedung Tertinggi Baru Arab Saudi)
Rencananya, Jeddah Tower akan menjadi pusat bisnis, wisata, dan residensial yang terintegrasi. Pembangunan ini diproyeksikan akan mengubah wajah kawasan Jeddah serta menjadi ikon arsitektur modern Timur Tengah. Keunikan desainnya menonjolkan kombinasi teknologi tinggi dan estetika futuristik yang dirancang untuk menghadapi kondisi iklim gurun.
Fasilitas Super Mewah di Gedung Masa Depan
Proyek gedung ini dikabarkan memiliki fasilitas kelas dunia, termasuk hotel bintang lima, apartemen mewah, pusat perbelanjaan, serta observatorium tertinggi di bumi. Pemandangan dari puncaknya akan mencakup Laut Merah dan seluruh area metropolitan Jeddah.
(Baca Juga : Fasilitas Super Mewah Jeddah Tower)
Selain itu, teknologi ramah lingkungan akan menjadi bagian penting, termasuk sistem pendingin hemat energi, panel surya, dan pengelolaan limbah canggih. Jeddah Tower diharapkan menjadi contoh arsitektur berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.
Persaingan Global Gedung Pencakar Langit
Dengan ketinggian yang melampaui 1 kilometer, Jeddah Tower diproyeksikan akan memicu kembali perlombaan membangun gedung tertinggi di dunia. Beberapa negara, termasuk China dan Malaysia, juga tengah mengembangkan proyek supertall serupa.
(Baca Juga : Persaingan Gedung Tertinggi Dunia)
Namun, proyek ini menghadapi tantangan besar. Selain biaya konstruksi yang fantastis, faktor keamanan struktural terhadap gempa dan angin kencang menjadi perhatian utama. Para insinyur bekerja sama dengan konsultan internasional untuk memastikan kekuatan bangunan di segala kondisi.
Direksi pengembang menyatakan bahwa Jeddah Tower akan menjadi simbol kemajuan teknologi dan ekonomi Arab Saudi. “Kami ingin dunia melihat bahwa Jeddah mampu menjadi pusat bisnis dan pariwisata kelas dunia,” ujar salah satu perwakilan proyek.
Pengerjaan pembangunan dilaporkan sempat mengalami penundaan akibat kondisi ekonomi dan pandemi global. Namun, pihak pengembang optimistis proyek akan rampung sesuai target baru yang telah ditetapkan.
Jika selesai, Jeddah Tower tidak hanya akan melampaui Burj Khalifa dari segi ketinggian, tetapi juga menawarkan pengalaman baru bagi wisatawan internasional. Observatoriumnya akan memberi kesempatan unik untuk melihat horizon sejauh ratusan kilometer.
Dampak ekonomi dari proyek ini juga diharapkan signifikan, termasuk membuka ribuan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, dan meningkatkan daya tarik investasi asing ke Arab Saudi.
Pemerintah setempat memberikan dukungan penuh melalui kebijakan pembangunan yang pro-investasi, termasuk insentif pajak dan kemudahan izin konstruksi.
Dengan konsep arsitektur yang ikonik, teknologi ramah lingkungan, dan fasilitas kelas dunia, Jeddah Tower bersiap menorehkan sejarah baru di dunia konstruksi. Pembangunannya menjadi bukti bahwa ambisi membangun gedung pencakar langit belum meredup, bahkan semakin tinggi.
Jeddah Tower dirancang untuk menjadi gedung tertinggi di dunia, melampaui Burj Khalifa. Proyek ini menggabungkan inovasi teknologi, desain ramah lingkungan, dan fasilitas mewah untuk menciptakan ikon arsitektur global. Jika berhasil diselesaikan, Jeddah Tower akan mengubah lanskap Jeddah dan memperkuat posisi Arab Saudi di panggung internasional.
Pembangunan gedung setinggi ini perlu diimbangi dengan perencanaan keberlanjutan yang matang. Pemerintah dan pengembang disarankan terus memprioritaskan aspek keamanan, efisiensi energi, dan aksesibilitas publik agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










