TEL AVIV, EKOIN.CO – Ledakan keras mengguncang berbagai wilayah di Israel setelah sebuah rudal yang diduga diluncurkan dari Yaman menghantam wilayah tersebut pada Kamis (14/8) malam. Kejadian ini memicu kepanikan warga di sejumlah kota, membuat mereka berlarian mencari perlindungan.
[Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v]
Menurut laporan media setempat Maariv, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi peluncuran rudal tersebut dan menyatakan pihaknya segera mengaktifkan sistem pertahanan udara untuk mencegat ancaman. Meski upaya pencegahan dilakukan, dentuman keras tetap terdengar di banyak daerah.
Rudal Yaman Guncang Rehovot
Juru bicara IDF mengatakan bahwa semua tindakan yang diambil sesuai pedoman Komando Garis Depan. “Kami memantau situasi dan mengambil langkah yang diperlukan demi keselamatan warga,” ujarnya, tanpa memberikan rincian jumlah rudal yang ditembakkan.
Ledakan paling keras dilaporkan terdengar di wilayah Rehovot. Menurut warga, peristiwa ini mengagetkan karena tidak ada sirine peringatan yang biasanya meraung-raung sebelum terjadi serangan. Keheningan itu membuat warga tidak siap saat dentuman besar menggema.
Seorang penduduk lokal mengaku mendengar suara seperti “ledakan yang memecah langit” dan segera berlari mencari tempat aman. “Saya kira itu gempa bumi, tapi ternyata rudal,” ucapnya dengan nada gemetar.
Tidak Ada Kerusakan Signifikan
Pemerintah Israel menyatakan bahwa tidak ada kerusakan signifikan akibat serangan ini. Namun, meski kerugian material minim, dampak psikologis terhadap masyarakat tetap terasa. Banyak warga yang mengalami ketakutan mendalam, apalagi serangan datang tanpa peringatan.
Pengamat militer menilai peluncuran rudal dari jarak jauh seperti Yaman menunjukkan kemampuan teknis kelompok bersenjata yang beroperasi di wilayah tersebut. Mereka memanfaatkan momen ketika Israel sedang fokus pada ancaman lain di kawasan.
Beberapa analis juga menduga serangan ini sebagai pesan politik, mengingat situasi geopolitik di Timur Tengah tengah memanas. Israel kini berada dalam posisi waspada tinggi terhadap potensi serangan balasan dari pihak-pihak yang berseteru dengannya.
Ketiadaan sirine peringatan di Rehovot memunculkan pertanyaan tentang kesiapan sistem pertahanan udara Israel menghadapi ancaman rudal jarak jauh. Investigasi internal dilaporkan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kelalaian ini.
Warga yang mengalami langsung peristiwa tersebut berharap ada perbaikan sistem peringatan dini. “Kami butuh waktu untuk berlindung. Tanpa sirine, kami benar-benar tidak siap,” kata seorang ibu rumah tangga sambil menggendong anaknya.
Pihak IDF berjanji akan meningkatkan kesiapan menghadapi serangan mendadak. Meski demikian, ketegangan masih terasa, terutama di kota-kota yang menjadi jalur masuk rudal dari arah selatan.
Para ahli keamanan memperingatkan bahwa serangan seperti ini berpotensi berulang. Mengingat jarak Yaman-Israel yang cukup jauh, peluncuran rudal ini dianggap menunjukkan jaringan logistik dan teknologi yang mumpuni dari pihak penyerang.
Bagi warga Israel, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa ancaman tidak hanya datang dari perbatasan langsung, tetapi juga dari wilayah yang jauh sekalipun. Kewaspadaan penuh menjadi keharusan di tengah situasi keamanan yang rentan.
Serangan rudal pada Kamis malam ini menambah daftar panjang ketegangan antara Israel dan kelompok bersenjata di Timur Tengah. Meski belum ada pihak yang secara resmi mengklaim tanggung jawab, indikasi kuat mengarah pada milisi di Yaman.
Pihak keamanan Israel terus memantau potensi ancaman lanjutan dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Informasi terkini akan diumumkan melalui saluran resmi jika situasi berkembang. (*)
- Serangan rudal dari Yaman ke Israel pada 14 Agustus memicu ledakan keras di berbagai wilayah, terutama Rehovot.
- Sistem pertahanan Israel berupaya mencegat ancaman, namun dentuman tetap terdengar luas.
- Tidak ada kerusakan signifikan, namun warga mengalami kepanikan besar akibat ketiadaan sirine peringatan.
- Pengamat menilai serangan ini menunjukkan kemampuan teknis milisi di Yaman dan menjadi sinyal peringatan bagi Israel.
- Pemerintah Israel berjanji meningkatkan kesiapan sistem pertahanan dan peringatan dini.
- Israel perlu memperkuat sistem peringatan dini di semua wilayah.
- Warga diimbau mengikuti protokol keselamatan Komando Garis Depan.
- Perlu ada koordinasi regional untuk mengantisipasi ancaman rudal jarak jauh.
- Pemerintah harus transparan dalam melaporkan hasil investigasi sirine yang tidak berbunyi.
- Masyarakat diharapkan tetap waspada dan memantau informasi resmi.










