GAZA, EKOIN.CO – Rekaman tersebut memperlihatkan detik-detik kelompok perlawanan menanam bom sebelum menyerang pasukan Israel dari arah belakang. Ledakan mematikan pun terjadi, membuat sejumlah tentara tewas di lokasi.
Serangan Terekam dalam Video Al-Qassam
Dalam video itu, Brigade Al-Qassam menayangkan rangkaian operasi yang mereka sebut “Batu Daud”. Adegan menampilkan upaya penargetan terhadap tentara serta kendaraan musuh. Tidak hanya itu, rekaman juga menunjukkan penghancuran perkumpulan pasukan dengan mortir di kawasan padat Jabalia al-Balad.
Awalnya, pejuang terlihat mengubur bom rakitan di jalur yang sering dilalui kendaraan militer Israel. Beberapa saat kemudian, konvoi tentara datang dan langsung dihantam serangan bom secara bertubi-tubi.
Serangan Al-Qassam ini disebut sebagai salah satu bentuk perlawanan terkoordinasi. Mereka tidak hanya mengandalkan bom, tetapi juga lemparan granat yang diarahkan dari belakang ke pasukan yang sedang berjalan.
Perlawanan itu menewaskan sejumlah tentara di tempat. Video memperlihatkan kepanikan di pihak Israel, dengan beberapa korban terlihat tergeletak usai ledakan.
Serangan Al-Qassam di Jalur Gaza Utara
Serangan kali ini menjadi lanjutan dari operasi panjang yang digencarkan sejak awal Agustus. Jalur Gaza Utara, khususnya Jabalia, menjadi salah satu titik pertempuran sengit karena kerap dijadikan basis pergerakan militer Israel.
Menurut laporan media lokal, aksi itu menimbulkan kerugian besar di pihak Israel. Sementara Al-Qassam menegaskan bahwa operasi seperti ini akan terus dilakukan sebagai balasan atas serangan militer yang sebelumnya menghantam kawasan sipil.
“Perlawanan rakyat tidak akan berhenti. Setiap langkah musuh akan berhadapan dengan serangan kami,” tulis Al-Qassam dalam pernyataan yang disertakan bersama unggahan video.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak militer Israel terkait jumlah pasti korban dalam peristiwa tersebut. Namun, gambar-gambar di lapangan menunjukkan dampak yang cukup besar bagi pasukan mereka.
Aksi perlawanan Al-Qassam kerap menggunakan taktik serangan mendadak. Taktik ini memanfaatkan kelemahan penguasaan wilayah oleh militer Israel yang kerap masuk ke daerah padat penduduk.
Sementara itu, serangan balasan di Jalur Gaza menambah daftar panjang bentrokan antara pasukan Israel dengan kelompok perlawanan. Situasi di kawasan ini pun semakin tidak menentu dengan meningkatnya korban jiwa.
Kawasan Jabalia, yang menjadi lokasi peristiwa, sebelumnya telah mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel. Kini, wilayah tersebut kembali menjadi saksi pertempuran darat yang menewaskan tentara di garis depan.
Penggunaan mortir oleh Al-Qassam juga menunjukkan bahwa perlawanan tidak hanya mengandalkan serangan jarak dekat, tetapi mampu mengarahkan tembakan ke titik berkumpulnya pasukan. Strategi itu dinilai efektif dalam memukul mundur lawan.
Militer Israel selama ini mengklaim telah menguasai wilayah Gaza Utara. Namun, serangan terbaru memperlihatkan bahwa Al-Qassam masih memiliki ruang gerak cukup luas di medan pertempuran.
Selain itu, publikasi video diyakini sebagai upaya meningkatkan semangat perlawanan sekaligus mengirim pesan bahwa mereka tetap bertahan. Strategi informasi ini telah lama menjadi bagian dari perang psikologis di kawasan tersebut.
Masyarakat Gaza sendiri terus berada dalam situasi genting. Serangan demi serangan membuat kehidupan sipil semakin sulit, dengan keterbatasan pasokan listrik, air, dan pangan.
Ketegangan di wilayah itu diperkirakan masih akan berlangsung. Dengan adanya serangan balik seperti yang dilakukan Al-Qassam, prospek gencatan senjata dinilai semakin menjauh.
Serangan di Jabalia memperlihatkan bahwa perlawanan Al-Qassam masih aktif meski wilayah tersebut diklaim dikuasai militer Israel.
Taktik serangan mendadak menjadi strategi utama untuk melemahkan musuh di garis depan.
Dampak serangan menambah daftar korban dalam konflik Gaza yang kian meluas.
Situasi ini menunjukkan rapuhnya stabilitas keamanan di kawasan utara Gaza.
Ke depan, eskalasi konflik diperkirakan masih terus meningkat tanpa tanda penurunan.
Pihak internasional didesak meningkatkan peran dalam menekan kedua belah pihak menuju dialog.
Organisasi kemanusiaan perlu memperluas akses bantuan ke Gaza yang makin terjepit.
Media diharapkan terus memberikan laporan objektif terkait eskalasi serangan.
Masyarakat sipil memerlukan perlindungan lebih besar dari dampak pertempuran.
Diplomasi regional sebaiknya diperkuat agar jalur damai tidak tertutup sama sekali.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










