JAKARTA, EKOIN.CO – Grup Salim dikabarkan akan masuk ke sektor pertambangan melalui rencana akuisisi PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS). Perusahaan ini dikenal sebagai emiten yang bergerak di bidang transportasi laut dan pengiriman komoditas, namun disebut bakal bertransformasi menjadi induk usaha pertambangan.
Ikuti berita terbaru di WA Channel EKOIN.
Langkah ini menandai strategi besar Grup Salim untuk memperluas portofolio bisnisnya, tidak hanya di sektor konsumsi dan distribusi, tetapi juga menyasar sumber daya mineral yang saat ini menjadi salah satu sektor strategis nasional.
Menurut informasi dari pasar, pemilik MBSS saat ini mengendalikan perusahaan pertambangan swasta dengan enam konsesi bauksit yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 200 juta. Enam konsesi tersebut berada di wilayah penghasil bauksit utama di Indonesia.
Transformasi Bisnis MBSS ke Pertambangan
Rencana akuisisi ini dipandang sebagai momentum transformasi MBSS dari sekadar perusahaan pelayaran menjadi induk pertambangan. Dengan masuknya Grup Salim, MBSS berpeluang memperkuat rantai bisnis, mulai dari transportasi laut hingga produksi mineral.
Sumber pasar menyebutkan bahwa MBSS akan segera mengambil alih enam konsesi pertambangan bauksit yang dimiliki perusahaan swasta tersebut. Jika benar terjadi, maka MBSS akan memiliki pijakan strategis di sektor mineral yang kian kompetitif.
Bauksit menjadi salah satu komoditas unggulan yang terus dibutuhkan dalam industri global, terutama untuk bahan baku aluminium. Pemerintah juga mendorong hilirisasi bauksit untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, sehingga peluang bisnis semakin terbuka.
Strategi Grup Salim Masuk Pertambangan
Langkah Grup Salim ini sejalan dengan tren diversifikasi konglomerasi besar Indonesia yang mulai melirik sektor pertambangan dan energi. Sebelumnya, sejumlah grup usaha besar juga telah masuk ke bisnis serupa guna memperkuat ketahanan dan ekspansi usaha.
Transformasi MBSS diprediksi akan membawa implikasi besar, baik terhadap kinerja perseroan maupun arah strategi Grup Salim ke depan. Pasar menilai, dengan dukungan finansial kuat dan jaringan bisnis luas, Grup Salim bisa menjadikan MBSS sebagai basis ekspansi pertambangan bauksit.
Walaupun rumor akuisisi ini belum dikonfirmasi secara resmi, sentimen pasar sudah mulai terbentuk. Investor memantau potensi perubahan fundamental yang dapat mengerek valuasi MBSS jika benar-benar berubah menjadi perusahaan pertambangan.
Jika langkah ini terealisasi, MBSS tidak hanya menjadi pemain transportasi laut, tetapi juga menjadi bagian penting dari rantai pasok sumber daya mineral nasional. Hal ini juga akan menempatkan Grup Salim dalam peta besar pertambangan Indonesia.
Bauksit sendiri memiliki prospek cerah karena meningkatnya kebutuhan global aluminium. Sejumlah negara industri besar terus mencari pasokan stabil, dan Indonesia termasuk salah satu produsen utama dengan cadangan melimpah.
Sumber menyebutkan, nilai konsesi enam tambang bauksit tersebut mencapai US$ 200 juta atau setara lebih dari Rp 3 triliun. Angka ini menunjukkan potensi besar yang akan menjadi modal awal MBSS untuk masuk lebih dalam ke bisnis pertambangan.
Selain itu, dengan regulasi pemerintah terkait hilirisasi mineral, peluang MBSS untuk tidak hanya menambang tetapi juga masuk ke pengolahan bauksit menjadi aluminium semakin terbuka.
Jika benar terwujud, akuisisi ini akan memperkuat posisi Grup Salim sebagai konglomerasi dengan diversifikasi bisnis paling luas di Indonesia. Dari pangan, distribusi, ritel, hingga energi dan mineral, Grup Salim berupaya mengokohkan pengaruhnya.
Pasar kini menanti pengumuman resmi mengenai langkah akuisisi MBSS. Apabila terjadi, hal ini akan menjadi salah satu akuisisi besar di sektor pertambangan Indonesia tahun ini.
Rencana Grup Salim masuk ke bisnis pertambangan melalui akuisisi MBSS menunjukkan arah baru strategi konglomerasi besar Indonesia. Transformasi ini akan mengubah MBSS dari perusahaan transportasi laut menjadi induk usaha mineral.
Dengan dukungan finansial dan jaringan bisnis yang kuat, Grup Salim diperkirakan mampu membawa MBSS bersaing di industri pertambangan bauksit. Nilai konsesi tambang yang mencapai miliaran dolar menjadi modal besar.
Kebijakan hilirisasi pemerintah turut memberi peluang MBSS tidak hanya menambang, tetapi juga mengolah hasil bauksit menjadi produk bernilai tambah.
Namun, kepastian akuisisi masih menunggu konfirmasi resmi. Pasar menantikan langkah final dari Grup Salim terkait akuisisi MBSS.
Jika terwujud, transformasi ini akan menjadi tonggak penting bagi perkembangan sektor pertambangan nasional dan posisi Grup Salim dalam peta bisnis Indonesia. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










