Jakarta, –EKOIN – CO – Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8), berlangsung memanas. Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menyuarakan beragam tuntutan. Selain menolak RKUHAP, massa juga membawa tuntutan tambahan seperti mendesak turunnya pemerintahan Prabowo–Gibran, pembubaran Kabinet Merah Putih, serta penolakan terhadap kenaikan gaji anggota DPR.
Untuk mengantisipasi kericuhan, aparat gabungan TNI–Polri bersama Pemprov DKI Jakarta menurunkan sekitar 1.250 personel. Polisi juga menerapkan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan dari Jalan Gatot Subroto arah Grogol ke Jalan Gerbang Pemuda dan Jalan Bendungan Hilir.
Situasi sempat memanas ketika massa berusaha merangsek mendekati pagar utama DPR. Aparat yang berjaga merespons dengan menyemprotkan water cannon dan mendorong kerumunan ke arah Semanggi. Polisi menegaskan bahwa pembubaran dilakukan karena situasi dinilai tidak kondusif, apalagi ditemukan sejumlah pelajar yang ikut serta dalam kerumunan aksi.
“Hari ini kami tegaskan pembubaran dilakukan demi keamanan bersama. Kami temukan adanya pelajar yang seharusnya tidak ikut dalam aksi ini,” ujar salah satu pejabat Polda Metro Jaya di lokasi.
Hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi masih berlangsung di kawasan Senayan. Aparat keamanan tetap siaga penuh untuk mengantisipasi potensi bentrokan lanjutan.










