RIYADH EKOIN.CO – Pangeran Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Faisal bin Farhan, menegaskan rakyat Palestina tengah menghadapi bentuk penindasan dan genosida paling mengerikan dalam sejarah modern akibat serangan Israel yang terus berlangsung. Hal itu disampaikan dalam sidang luar biasa ke-21 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Senin (25/8/2025).
👉 Baca juga via WA Channel EKOIN: https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Pangeran Faisal menilai tindakan Israel melanggar hukum internasional dan menciptakan tragedi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia menambahkan bahwa keheningan dunia justru memperburuk penderitaan rakyat Palestina dan merusak prospek perdamaian global.
Dalam pidatonya, ia menyerukan kepada komunitas internasional agar segera menghentikan kekerasan Israel. “Dan mencegah Israel menjalankan kebijakan agresifnya, termasuk upaya untuk menduduki Kota Gaza dan memaksakan proyek permukiman,” kata Pangeran Faisal.
Genosida dan Dampak Regional
Menurut Pangeran Faisal, agresi Israel tidak hanya menimbulkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Palestina, tetapi juga mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah. Ia menegaskan pelanggaran berulang Israel menjadi penghalang utama jalan menuju perdamaian yang adil.
Selain itu, genosida yang disebutnya sebagai “paling mengerikan” ini dinilai bisa memicu kerusuhan baru, baik di level regional maupun internasional. Pangeran Faisal memperingatkan bahwa setiap penundaan dalam menghentikan kekerasan hanya akan memperdalam luka dan konflik.
Ia menyatakan, diamnya komunitas global atas tragedi ini memperburuk kondisi kemanusiaan. Rakyat Palestina, katanya, membutuhkan perlindungan mendesak dari komunitas internasional.
Dalam forum OKI tersebut, para menteri luar negeri negara anggota menyerukan solidaritas penuh kepada Palestina. Diskusi menekankan pentingnya langkah konkret untuk menghentikan agresi Israel dan menegakkan hak-hak rakyat Palestina.
Seruan Internasional Menghadapi Genosida
Pangeran Faisal menegaskan kembali bahwa masyarakat internasional memiliki kewajiban moral dan hukum untuk menghentikan pelanggaran yang dilakukan Israel. Menurutnya, genosida terhadap Palestina tidak hanya melukai korban langsung, tetapi juga merusak tatanan hukum internasional.
Ia menilai pembiaran terhadap agresi Israel berisiko menciptakan preseden buruk dalam politik global. “Keheningan internasional terkait kejahatan ini memperburuk tragedi dan merusak prospek perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia,” tegasnya.
Seruan Saudi ini sejalan dengan upaya negara-negara anggota OKI lainnya yang mendesak Dewan Keamanan PBB segera mengambil langkah tegas. Mereka menekankan pentingnya sanksi dan tekanan diplomatik agar Israel menghentikan tindakannya.
Selain itu, genosida yang terus berlangsung di Gaza telah menimbulkan gelombang protes global. Ribuan demonstrasi digelar di berbagai kota dunia sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina.
OKI dalam pernyataannya menekankan komitmen untuk mendukung Palestina hingga mendapatkan hak penuh atas tanah, kebebasan, dan kedaulatan. Mereka menolak segala bentuk pendudukan serta proyek permukiman ilegal Israel.
Sidang luar biasa ini memperlihatkan urgensi isu Palestina di mata dunia Islam. Genosida, yang disebut paling mengerikan, menjadi sorotan utama para pemimpin negara anggota OKI.
Pernyataan tegas Pangeran Faisal bin Farhan menunjukkan sikap Arab Saudi yang tidak tinggal diam atas tragedi Palestina. Genosida yang berlangsung disebut sebagai bentuk penindasan paling brutal dalam sejarah modern.
Tindakan Israel yang berulang kali melanggar hukum internasional dinilai telah memperburuk penderitaan rakyat Palestina dan mengancam stabilitas global.
Seruan internasional untuk menghentikan kekerasan menjadi tuntutan yang mendesak agar rakyat Palestina bisa terbebas dari genosida yang berlangsung.
Dunia internasional diingatkan bahwa diam atas kejahatan Israel hanya akan memperdalam luka dan konflik di Timur Tengah.
Komitmen bersama negara anggota OKI diharapkan dapat membuka jalan menuju solusi damai yang adil dan menghentikan genosida yang terus berlangsung. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










