EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda RAGAM EDUKASI

Pesantren Al-Ikhlas Jadi Kebanggaan Baru Masyarakat Buton

“Pondok Pesantren Al-Ikhlas ini akan mengkombinasikan budaya lokal dengan Islam universal.” “Kami membuat yayasan ini bukan mencari uang. Kalau perlu semuanya gratis.”

Agus DJ oleh Agus DJ
31 Agustus 2025
dalam EDUKASI, HIKMAH, RAGAM
0
A A
0
Pesantren Al-Ikhlas Jadi Kebanggaan Baru Masyarakat Buton

Sumber dok kemenag.go.id

Share on FacebookShare on Twitter

Buton EKOIN.CO – Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan Pondok Pesantren Al-Ikhlas di Pasar Wajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu (30/8/2025). Dalam acara peresmian tersebut, Menag menekankan pentingnya ciri khas pesantren yang menggabungkan budaya lokal dengan nilai-nilai Islam universal.

Menurut Nasaruddin, kehadiran pesantren ini menjadi bukti bahwa keislaman dan kebangsaan tidak perlu dipertentangkan. “Pondok Pesantren Al-Ikhlas ini akan mengkombinasikan budaya lokal dengan Islam universal. Jadi jangan mempertentangkan antara kebangsaan dan keislaman, jangan memperhadapkan antara budaya lokal dengan universalitas Islam,” ujarnya di hadapan para tamu undangan.

Peresmian pesantren yang berlangsung di pusat Kabupaten Buton itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Ratusan warga turut hadir menyaksikan acara tersebut, menandai semangat baru dalam dunia pendidikan Islam di Sulawesi Tenggara.

Dalam sambutannya, Menag menekankan bahwa Pondok Pesantren Al-Ikhlas berbeda dengan pesantren lain, terutama dalam memberikan ruang ekspresi bagi para santri. “Kalau di Jawa santrennya masih sebagian besar gak boleh bawa alat musik ke pondoknya. Kalau di sini kami anjurkan supaya semua santri itu bisa main gitar, bisa main organ, bisa olahraga, bisa kesenian,” jelasnya.

Nasaruddin menambahkan bahwa kebebasan berekspresi tersebut bukan tanpa dasar. Ia mencontohkan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat mencintai seni dan olahraga. “Mencontoh Rasulullah sangat mencintai seni. Sangat hobinya atletis. Jadi kita santren mencontoh Rasulullah. Nabi itu atletis, juara gulat, dan juga punya grup kesenian,” katanya.

Berita Menarik Pilihan

Kontekstualisasi Nilai Pesantren untuk Jawab Tantangan Zaman

Bung Ropan Rekomendasikan 4 Kandidat Pelatih Timnas yang Layak Gantikan Patrick Kluivert

Pesantren dengan Kurikulum Modern

Selain mendorong seni dan olahraga, Pondok Pesantren Al-Ikhlas juga menyiapkan jurusan eksakta dengan orientasi Fakultas Kedokteran. Menurut Menag, hal ini bertujuan memberikan bekal akademis yang kuat bagi para santri. “Salah satu keterampilannya nanti adalah latihan debat, diskusi, bahasa Arab, bahasa Inggris. Maka itu rata-rata alumni pondok pesantren Al-Ikhlas itu menjadi Presiden Mahasiswa di mana-mana. Jadi bagaimana bisa menjadi Presiden RI kalau tidak bisa menjadi Presiden Mahasiswa,” paparnya.

Ia menekankan pesantren sebagai tempat pembentukan moral. “Ini adalah pondok pesantren yang anaknya seperti disihir. Anak nakal, super nakal, begitu pulang ke rumah orang tuanya cium. Kalau perlu cium kakinya orang tuanya, bangunkan salat subuh,” tegasnya.

Pembinaan tenaga pendidik juga menjadi perhatian. Menag menyampaikan perlunya peningkatan kualitas guru agar tidak ketinggalan zaman. “Kalau gurunya tidak pernah dibina, seperti gergaji tumpul. Kalau gergaji tajam, satu hari bisa menebang sampai 10 batang pohon,” ujarnya.

Pesantren ini dirancang sebagai lembaga modern dengan pemanfaatan teknologi informasi. Menag menyebut, seluruh kelas akan dilengkapi CCTV untuk menunjang proses pembelajaran. “Prinsip kita di sini adalah menampilkan pondok pesantren modern. Modern dalam arti canggih dan pakai internet. Setiap kelas nanti seperti di Bone itu CCTV-nya penuh,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa pesantren ini tidak berorientasi pada keuntungan finansial. “Kami membuat yayasan ini bukan mencari uang. Kalau perlu semuanya gratis. Seperti Angkatan Pertama ini belum kita pungut apa-apa, kami yang mensubsidi kebutuhan operasionalnya,” jelasnya.

Kebanggaan Masyarakat Buton

Menag berharap kehadiran Pondok Pesantren Al-Ikhlas dapat menjadi kebanggaan masyarakat Buton. Menurutnya, pesantren ini harus mampu bersaing dengan lembaga serupa di wilayah lain. “Kita tidak boleh kalah dengan pesantren lain di Sulawesi Tenggara bahkan di Indonesia ini,” pungkasnya.

Masyarakat sekitar menyambut positif gagasan tersebut. Beberapa tokoh lokal menilai pesantren ini bisa menjadi pusat pendidikan dan moralitas baru di Kabupaten Buton. Mereka optimis bahwa lembaga ini akan melahirkan generasi berkarakter yang mampu menjawab tantangan zaman.

Acara peresmian berlangsung khidmat dengan rangkaian doa bersama, penampilan seni islami, serta simbolisasi pembukaan pesantren. Warga yang hadir tampak antusias mengikuti prosesi hingga selesai.

Kehadiran pesantren ini diharapkan mampu memperkuat basis pendidikan Islam di wilayah kepulauan, sekaligus memberikan akses pendidikan yang lebih merata. Dengan fasilitas yang memadai, santri tidak hanya belajar agama, tetapi juga sains, teknologi, dan keterampilan kepemimpinan.

Selain itu, dukungan pemerintah daerah juga terlihat jelas. Beberapa pejabat lokal menyampaikan apresiasi atas perhatian Menteri Agama dalam mendorong pendidikan berbasis pesantren di Sulawesi Tenggara. Mereka berharap Al-Ikhlas dapat menjadi model bagi lembaga lain.

Dengan adanya pendekatan yang menggabungkan budaya lokal dan Islam universal, Pesantren Al-Ikhlas diharapkan mampu membentuk santri yang berkarakter kuat, terbuka, dan toleran. Konsep ini dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang tetap berakar pada tradisi.

Keunikan pesantren yang mendorong seni dan olahraga menjadi daya tarik tersendiri. Santri tidak hanya fokus pada pembelajaran kitab, tetapi juga diberi ruang untuk mengembangkan bakat sesuai minat mereka. Hal ini diharapkan menumbuhkan kepribadian yang seimbang.

Selain pembinaan moral dan akademis, pesantren juga menekankan pentingnya kepemimpinan. Menurut Menag, pengalaman santri sebagai pemimpin organisasi akan menjadi bekal berharga di masa depan. Para alumni ditargetkan mampu berkontribusi di tingkat nasional.

Dengan pendekatan modern dan nonkomersial, pesantren ini diyakini mampu menarik minat banyak orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Terlebih, subsidi operasional di awal menjadi langkah nyata bahwa lembaga ini mengutamakan kualitas ketimbang keuntungan.

Pada akhirnya, pesantren ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang religius, cerdas, dan mampu menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas. Dengan konsep pembinaan menyeluruh, Al-Ikhlas diharapkan menjadi contoh bagi pesantren lain di Indonesia.

Sebagai penutup, penting bagi masyarakat untuk terus mendukung keberadaan lembaga pendidikan berbasis pesantren. Dukungan tidak hanya berupa partisipasi, tetapi juga kolaborasi nyata dalam pengembangan kurikulum dan fasilitas.

Langkah Menteri Agama meresmikan Pondok Pesantren Al-Ikhlas merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pendidikan Islam. Hal ini sekaligus memperlihatkan komitmen dalam menjaga nilai budaya lokal yang berpadu dengan ajaran universal.

Peran serta masyarakat akan menentukan keberhasilan pesantren ini. Dengan keterlibatan aktif, lembaga pendidikan tersebut akan lebih mudah berkembang dan memberi manfaat luas.

Keberadaan pesantren modern seperti Al-Ikhlas perlu diapresiasi sebagai solusi menghadapi tantangan globalisasi. Santri dididik tidak hanya menjadi ahli agama, tetapi juga insan yang siap bersaing di berbagai bidang.

Oleh karena itu, kehadiran pesantren ini diharapkan dapat terus dijaga, dikembangkan, dan menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan Islam di Sulawesi Tenggara.

Dengan konsep yang mengedepankan moralitas, seni, akademik, dan kepemimpinan, Pondok Pesantren Al-Ikhlas diyakini mampu menjadi teladan. Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan pesantren ini tetap berjalan sesuai visi.

Akhirnya, pesantren ini diharapkan bukan hanya menjadi kebanggaan Buton, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pesantren di seluruh Nusantara. (*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Tags: Kabupaten ButonMenteri AgamaNasaruddin Umarpendidikan IslamPesantren Al-IkhlasSulawesi Tenggara
Agus DJ

Agus DJ

Berita Terkait

Kontekstualisasi Nilai Pesantren untuk Jawab Tantangan Zaman

Kontekstualisasi Nilai Pesantren untuk Jawab Tantangan Zaman

oleh Yudi Permana
17 Desember 2025
0
20

Jakarta, ekoin.co - Pesantren dituntut untuk melakukan kontekstualisasi terhadap nilai-nilai yang hidup di lembaga pendidikan khas nusantara. Di samping itu,...

Bung Ropan Rekomendasikan 4 Kandidat Pelatih Timnas yang Layak Gantikan Patrick Kluivert

Bung Ropan Rekomendasikan 4 Kandidat Pelatih Timnas yang Layak Gantikan Patrick Kluivert

oleh Yudi Permana
23 Oktober 2025
0
27

Jakarta, ekoin.co – Pengamat Sepak Bola, Ronny Pangemanan atau yang akrab disapa Bung Ropan merekomendasikan sejumlah nama pelatih sepak bola...

Over Limit 50 Juta Orang Pakai QRIS Ungguli Kartu Kredit, Ekspansi Lintas Negara

Over Limit 50 Juta Orang Pakai QRIS Ungguli Kartu Kredit, Ekspansi Lintas Negara

oleh Akmal Solihannoer
10 Oktober 2025
0
13

Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ungkap bahwa pengguna QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Indonesia...

Walaupun Visa Ditolak Indonesia, Israel Akan Tetap Ikut Lomba Senam Bergengsi Internasional

Walaupun Visa Ditolak Indonesia, Israel Akan Tetap Ikut Lomba Senam Bergengsi Internasional

oleh Akmal Solihannoer
10 Oktober 2025
0
12

Jakarta, EKOIN.CO - Pemerintah Indonesia resmi menolak pemberian visa bagi atlet senam Israel yang dijadwalkan berlaga dalam Kejuaraan Dunia Senam...

Rekomendasi Untuk Anda

Regulasi AI Masuk Tahap Harmonisasi Akhir

Regulasi AI Masuk Tahap Harmonisasi Akhir

26 September 2025
7
Perpisahan Haru Penjaga Malam Depok

Perpisahan Haru Penjaga Malam Depok

1 September 2025
4
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Digelar 3 Oktober

Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Digelar 3 Oktober

3 Oktober 2025
9
Prabowo Hadiri Jamuan Kenegaraan Bersama Presiden Lula

Prabowo Hadiri Jamuan Kenegaraan Bersama Presiden Lula

10 Juli 2025
10
Persib Tumbangkan Semen Padang di Laga Perdana

Persib Tumbangkan Semen Padang di Laga Perdana

10 Agustus 2025
9

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version