EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda PERISTIWA DAERAH

Profesor Ryaas Rasyid: Saya Kecewa dengan Implementasi Otonomi Daerah

Otda masih gagal karena angka kemiskinan di sejumlah daerah masih tinggi. Hal itu karena pemerintah pusat maupun daerah tidak mampu memanfaatkan otda untuk menjalankan program-program peningkatan kesejahteraan.

Yudi Permana oleh Yudi Permana
18 September 2025
dalam DAERAH
0
A A
0
Profesor Ryaas Rasyid: Saya Kecewa dengan Implementasi Otonomi Daerah

Oplus_131072

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, ekoin.co – Menteri Negara Otonomi Daerah periode 1999-2000, Profesor Muhammad Ryaas
Rasyid menyatakan kekecewaannya terhadap implementasi otonomi daerah (Otda).

Ryaas menganggap Otda belum menyejahterakan masyarakat, dan cenderung berjalan mundur akibat
kurangnya bimbingan dan pengawasan pemerintah pusat.

“Kalau saya bilang sedih terlalu pakai perasaan, tapi saya kecewa (dengan implementasi otda saat ini) sebab belum mencapai tujuannya,” ujar Prof Ryaas saat berbincang dengan Eddy Wijaya dalam podcast EdShareOn yang tayang pada Rabu, 18 September 2025.

“Pemberian kewenangan (Otda) ke daerah harus diiringi dua tindakan, pertama pemerintah pusat harus mensupervisi pemerintah daerah supaya tidak keliru, yang kedua pengawasan (ke pemerintah daerah) sebab potensi terjadinya penyimpangan dan kekeliruan selalu ada,” kata dia menambahkan.

Menurut Prof. Ryaas, Otda masih gagal karena angka kemiskinan di sejumlah daerah masih tinggi. Hal itu karena pemerintah pusat maupun daerah tidak mampu memanfaatkan otda untuk menjalankan program-program peningkatan kesejahteraan.

Berita Menarik Pilihan

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

Menakar Penolakan AKBP Rossa Periksa Bobby Nasution hingga Pembakaran Rumah Hakim di Medan

“Cita-cita kita waktu itu, yang menggagas ini (otda) ramai-ramai, itu minimal 10 tahun, paling lambat 20 tahun setelah implementasi otda, terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah. Sekarang nilai sendiri, semakin meningkat atau tidak? Kemiskinan (malah) bertambah,” katanya.

Kebijakan otonomi daerah kembali menjadi sorotan belakangan ini setelah pemerintah banyak memangkas kewenangan serta anggaran di berbagai daerah. Akibatnya banyak daerah terpaksa mencari jalan pintas untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui berbagai cara.

Salah satunya yang menuai gelombang demonstrasi adalah peningkatan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB P2). Pasca reformasi, Prof Ryaas merupakan tokoh yang mengawal kebijakan ini sejak era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Prof Ryaas mengatakan, pemerintah pusat seharusnya mampu memetakan problematika
ekonomi yang dihadapi masing-masing daerah. Ini karena ada perbedaan kearifan lokal maupun kekayaan sumber daya alam setiap daerah.

“Kau (pemerintah) mesti tahu sebab-sebab terjadinya kemiskinan di suatu daerah. Karena berbeda antara penyebab kemiskinan di Papua, di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sehingga pendekatannya mesti berbeda. Jadi tidak bisa secara serampangan mengatasi kemiskinan dengan satu program nasional yang seragam. Itu menggambarkan ketidakmampuan berpikir,” katanya.

Kendati demikian, Prof Ryaas menjelaskan, Otda berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sejak penerapannya, karena pemerintah daerah bisa mandiri untuk mengolah sumber daya yang mereka miliki.

“Tanpa kewenangan itu, mandek dia (pemerintah daerah). Sumber-sumber keuangan itu tidak selalu dari sumber daya alam, dari sumber lain juga bisa. Itu bisa secara kreatif diciptakan kalau ada kewenangan,” kata Doktor Ilmu Politik Universitas Hawaii, Amerika Serikat itu.

Oleh sebab itu, Prof Ryaas berharap Pemerintah mampu menjalankan suatu program untuk
menekan kemiskinan di Indonesia. Misalnya, program pembebasan semua biaya pendidikan bagi masyarakat.

“Kita harus sepakat dulu, apa sih yang harus kita prioritaskan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah? Di samping soal-soal manajemen pemerintahan, pelayanan, pemberdayaan, harus ada fokus bagaimana mengatasi kemiskinan,” tuturnya.

” Salah satu yang memberi kontribusi pada usaha mengatasi kemiskinan itu adalah pendidikan. Jadi yang bisa dituntut oleh masyarakat daerah dan masyarakat Indonesia seluruhnya adalah pendidikan gratis,” ucapnya. (*)

 

Tags: Kecewa dengan Implementasikemiskinanotonomi daerahProfesor Ryaas Rasyid
Yudi Permana

Yudi Permana

Berita Terkait

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
37

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Usut Korupsi Proyek Jalan, KPK Bakal Periksa Bobby Nasution

Menakar Penolakan AKBP Rossa Periksa Bobby Nasution hingga Pembakaran Rumah Hakim di Medan

oleh Yudi Permana
10 November 2025
0
11

Medan, ekoin.co - Terbakarnya rumah Ketua Majelis Hakim Pengadilan Medan Khamozaro Waruwu sulit untuk tidak mengkaitkannya dengan sidang kasus korupsi...

Satgas PKH Berhasil Kuasai Tambang Nikel Ilegal Seluas 62,15 Hektare di Sulteng

Satgas PKH Berhasil Kuasai Tambang Nikel Ilegal Seluas 62,15 Hektare di Sulteng

oleh Yudi Permana
8 November 2025
0
13

Jakarta, ekoin.co - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) telah berhasil menguasai kembali perusahaan pertambangan PT Bumi Morowali...

Polisi Usut Dugaan Sindikat Penipuan dengan Modus Driver Aplikasi Lalamove

Polisi Usut Dugaan Sindikat Penipuan dengan Modus Driver Aplikasi Lalamove

oleh Yudi Permana
30 Oktober 2025
0
30

Tangerang Selatan, ekoin.co — Kepolisian Resor Tangerang Selatan (Polres Tangsel) mulai menyelidiki laporan penipuan dengan modus pengiriman barang melalui aplikasi...

Rekomendasi Untuk Anda

10 Manfaat Buah Alpukat yang Jarang Diketahui

10 Manfaat Buah Alpukat yang Jarang Diketahui

31 Juli 2025
12
Ternyata  1 dari 10 Merek Beras Premium Lolos Uji

Ternyata 1 dari 10 Merek Beras Premium Lolos Uji

16 Juli 2025
36
Depok Gratiskan Biaya Sekolah di 33 SMP Swasta

Depok Gratiskan Biaya Sekolah di 33 SMP Swasta

24 Juni 2025
33
Hakim Agam Klaim Kembalikan Uang Suap Rp6,2 Miliar

Hakim Agam Klaim Kembalikan Uang Suap Rp6,2 Miliar

21 Agustus 2025
6
Deolipa Yumara dan Fariz RM Bacakan Pledoi di PN Jakarta Selatan

Deolipa Yumara dan Fariz RM Bacakan Pledoi di PN Jakarta Selatan

11 Agustus 2025
10

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi Indonesia
Developed by logeeka.id.