Jakarta,EKOIN.CO- Kasus Lexus mogok setelah mengisi Pertamax di SPBU Benyamin Sueb, Jakarta Utara, menuai perhatian publik dan resmi ditanggapi oleh Pertamina Patra Niaga. Perusahaan menegaskan pentingnya memilih bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan modern. Gabung WA Channel EKOIN untuk update berita terbaru.
Pemilik mobil Lexus RX300, Stella Kirana, mengalami mesin mati mendadak pada Minggu, 21 September 2025, setelah empat hari sebelumnya mengisi penuh Pertamax di SPBU 34.14413 Benyamin Sueb. Kasus ini segera ditindaklanjuti Pertamina melalui pertemuan dengan konsumen, pihak bengkel resmi, dan perusahaan.
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan setiap laporan masyarakat selalu ditangani serius. “Pertamina Patra Niaga terus memastikan setiap isu atau laporan dari masyarakat ditangani secara cepat dan tuntas,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).
Edukasi Pentingnya BBM Sesuai Mesin
Pertamina telah melakukan pemeriksaan kualitas BBM di SPBU terkait. Hasil uji laboratorium menyatakan produk Pertamax di lokasi tersebut memenuhi standar dan spesifikasi yang berlaku. Namun, pemeriksaan teknis pada kendaraan menunjukkan mesin Lexus RX300 memerlukan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) lebih tinggi.
Pabrikan Lexus merekomendasikan penggunaan minimal RON 95, sementara Pertamax memiliki RON 92. Untuk kendaraan modern dengan teknologi mesin berkompresi tinggi, penggunaan Pertamax Turbo dengan RON 98 lebih dianjurkan. Hal ini untuk menjaga performa optimal, pembakaran aman, serta mencegah gangguan mesin di kemudian hari.
Pertamina bersama bengkel resmi juga memberikan edukasi kepada Stella mengenai pentingnya pemilihan BBM sesuai kebutuhan mesin. Edukasi ini diharapkan membuat konsumen lebih memahami peran bahan bakar dalam menjaga performa kendaraan.
“Peduli konsumen adalah prioritas kami, kami sangat mengapresiasi pemilik kendaraan yang terbuka dan kooperatif bersama mencari solusi serta menerima penjelasan terkait pemilihan bahan bakar yang sesuai untuk jenis kendaraan high power tersebut,” kata Roberth.
Awal Keluhan Lexus Mogok
Stella mengisahkan mobilnya mulai kehilangan tenaga setelah pengisian Pertamax pada 17 September 2025. Kondisi mogok dialami ketika ia melintas di kawasan Roxy, Jakarta Barat, pada 21 September 2025 sekitar pukul 17.00 WIB.
“Awalnya aman-aman saja. Tapi hari Minggu, ketika saya pakai dan bensinnya tinggal setengah, tiba-tiba mobilnya mati sendiri di jalan,” ujar Stella kepada media, Rabu (24/9/2025).
Menurutnya, mobil mendadak tidak memiliki tenaga. “Gasnya hilang begitu saja, mobil jadi enggak ada tenaga. Saya panik karena ini pertama kalinya mengalami mobil mogok di jalan,” tambahnya.
Mobil kemudian ditarik ke bengkel resmi Lexus di Menteng, Jakarta Pusat. Pada Rabu (23/9/2025), kendaraan selesai diperbaiki dengan penggantian filter BBM dan pembersihan tangki. Total biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 1,8 juta.
Kini, mobil Stella kembali digunakan dengan tangki yang sudah diisi Pertamax Turbo sesuai rekomendasi pabrikan. Meski begitu, Stella tetap meminta Pertamina bertanggung jawab, tidak hanya atas kerugiannya, tetapi juga kepada konsumen lain.
“Untuk uang kerugiannya enggak seberapa untuk saya, tapi Pertamina harus mengusut tuntas seluruh SPBU-nya. Audit Pertamina karena sudah meresahkan masyarakat. Kejadian ini sudah pernah heboh tapi mereka enggak berbenah,” ucapnya.
Kasus ini menegaskan perlunya edukasi luas tentang spesifikasi BBM, terutama bagi pemilik kendaraan berteknologi tinggi. Pertamina pun menegaskan akan terus berkomitmen menjaga kualitas BBM sekaligus meningkatkan kesadaran konsumen terkait pemilihan bahan bakar.
Kasus mogoknya Lexus RX300 di Jakarta Utara menunjukkan bahwa kualitas Pertamax dari SPBU tetap sesuai standar, namun spesifikasi mesin modern membutuhkan BBM dengan RON lebih tinggi.
Edukasi konsumen menjadi aspek penting agar tidak terjadi salah pilih BBM yang bisa mengganggu kinerja mesin. Pertamina bersama bengkel resmi sudah menegaskan pentingnya penggunaan Pertamax Turbo untuk kendaraan dengan kompresi tinggi.
Pengalaman Stella Kirana menjadi contoh nyata bahwa kesalahan pemilihan BBM bisa berdampak langsung pada performa kendaraan. Meski kerugian material tidak besar, kasus ini memunculkan keresahan di kalangan pengguna mobil premium.
Pertamina Patra Niaga juga menegaskan akan terus menangani setiap laporan masyarakat secara cepat dan tuntas, termasuk melakukan edukasi langsung di lapangan.
Konsumen diharapkan lebih cermat memahami spesifikasi mesin kendaraannya agar dapat memilih BBM sesuai rekomendasi pabrikan. Dengan begitu, performa kendaraan tetap terjaga, aman, dan nyaman digunakan di jalan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










