Teheran EKOIN.CO – Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, menyampaikan sikap tegas negaranya atas agresi yang dilakukan Amerika Serikat dan Israel dalam sebuah percakapan telepon dengan Wakil Perdana Menteri Qatar sekaligus Menteri Negara Urusan Pertahanan, Khalid bin Mohammad Al Attiyah, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Dalam pernyataannya, Jenderal Mousavi menegaskan bahwa Iran akan menanggapi segala bentuk agresi dengan kekuatan penuh. Ia menyatakan bahwa angkatan bersenjata negaranya akan terus berdiri kokoh melawan intimidasi, dan menilai bahwa konflik yang telah berlangsung selama 12 hari menjadi bukti sahnya posisi Iran di mata dunia.
Ia menambahkan bahwa seluruh dunia Islam serta pihak-pihak yang mencintai kebebasan mendukung sikap Republik Islam Iran. Dukungan ini, menurutnya, menjadi simbol solidaritas terhadap prinsip-prinsip keadilan dan perlawanan terhadap pelanggaran hukum internasional.
Jenderal Mousavi juga mengapresiasi langkah Qatar yang menyatakan kecaman keras terhadap agresi yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel. Menurutnya, sikap Qatar merupakan bentuk solidaritas yang penting bagi rakyat Palestina dan bagi Iran.
Pernyataan itu disampaikan menyusul meningkatnya ketegangan militer di wilayah Timur Tengah, yang dipicu oleh rangkaian serangan udara dan balasan antar negara yang terlibat. Iran menegaskan bahwa tindakan Israel dan Amerika telah melanggar norma internasional.
Iran Tegaskan Perlawanan atas Agresi Israel-AS
Mousavi menyatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap kedaulatan negara lain menunjukkan ketidakpatuhan terhadap prinsip hukum internasional. Ia menyerukan agar dunia menyadari ketidakadilan yang dilakukan dua negara tersebut.
Dalam percakapan yang berlangsung secara langsung melalui sambungan telepon tersebut, Jenderal Mousavi juga menyampaikan penghargaan kepada Qatar atas sikapnya yang mendukung rakyat Palestina. Ia menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya tanggung jawab Iran, tetapi seluruh negara Muslim.
Menteri Qatar, Khalid bin Mohammad Al Attiyah, merespons pernyataan tersebut dengan menyatakan belasungkawa atas gugurnya Jenderal Mohammad Baqeri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran sebelumnya. Ia menyampaikan rasa duka yang mendalam dari pemerintah dan rakyat Qatar.
Selain itu, Al Attiyah menegaskan bahwa Qatar tidak akan mengizinkan wilayah udaranya atau wilayah negara tersebut digunakan oleh negara mana pun untuk melancarkan serangan terhadap Iran. Ia menyebut Qatar berkomitmen menjaga stabilitas kawasan.
Pernyataan tegas dari kedua belah pihak tersebut menunjukkan adanya kesamaan pandangan antara Iran dan Qatar dalam merespons krisis yang terjadi. Keduanya sepakat menentang agresi yang dilakukan Israel dan Amerika Serikat terhadap wilayah Iran.
Qatar Tolak Penggunaan Wilayahnya untuk Serangan
Khalid bin Mohammad Al Attiyah menyampaikan bahwa Doha telah sejak awal menentang serangan terhadap Iran. Ia menyatakan bahwa stabilitas kawasan merupakan prioritas utama bagi pemerintah Qatar.
Al Attiyah juga menegaskan bahwa solidaritas antarnegara Muslim perlu terus dijaga agar upaya mengakhiri konflik bisa segera terlaksana. Qatar menurutnya akan terus berdiri bersama negara-negara yang mempertahankan prinsip keadilan dan hukum internasional.
Di sisi lain, Iran terus memobilisasi kekuatan militernya dalam rangka menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Jenderal Mousavi menyatakan pihaknya tidak akan ragu mengambil langkah tegas jika agresi terus berlanjut.
Komunikasi antara Iran dan Qatar dinilai menjadi sinyal penting mengenai dinamika hubungan antarnegara kawasan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Langkah ini juga dianggap sebagai upaya diplomasi strategis di tengah konflik.
Pemerintah Iran berharap solidaritas dari negara-negara Muslim lainnya dapat memperkuat posisi dalam menghadapi tekanan yang datang dari luar kawasan. Mereka menyerukan persatuan dalam menghadapi agresi dari luar.
Dengan berkembangnya dukungan dari negara-negara tetangga, posisi Iran di panggung internasional berpotensi menguat. Terlebih dengan adanya penegasan bahwa mereka memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan.
Qatar yang dikenal memiliki hubungan baik dengan berbagai negara, memainkan peran penting dalam diplomasi kawasan. Dukungan dari Doha menjadi nilai strategis tersendiri bagi Iran dalam membangun aliansi regional.
Seiring dengan meningkatnya eskalasi konflik, masyarakat internasional diharapkan dapat mendorong solusi damai dan penghentian kekerasan di kawasan Timur Tengah. Ketegangan yang terus meningkat dikhawatirkan berdampak pada kestabilan global.
Sebagai bagian dari strategi kawasan, komunikasi terbuka antar pemimpin militer menjadi jalur penting dalam menekan risiko konflik yang lebih luas. Iran dan Qatar tampaknya berusaha menjaga komunikasi ini agar tetap terbuka.
Kedua negara juga menyerukan agar organisasi internasional menegakkan hukum dan mengambil tindakan terhadap agresi yang melanggar kedaulatan negara. Langkah ini dianggap penting untuk menjaga perdamaian jangka panjang.
Dalam konteks ini, peran komunitas internasional menjadi sangat penting untuk menghindari eskalasi yang lebih luas. Iran dan Qatar meminta Dewan Keamanan PBB meninjau ulang kebijakan yang membiarkan serangan tanpa dasar hukum.
Sebagai catatan, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Amerika Serikat dan Israel menanggapi komunikasi tersebut. Situasi di kawasan masih berkembang dan potensi konflik terbuka masih ada.
Mengingat perkembangan cepat di kawasan Timur Tengah, sejumlah negara menyerukan peningkatan diplomasi dan penghentian segala bentuk provokasi militer. Keamanan kawasan sangat rentan terhadap ketegangan lintas batas.
komunikasi militer antara Iran dan Qatar menjadi perhatian utama dalam situasi yang masih bergejolak. Keduanya menyampaikan posisi politik dan militer secara jelas, yang mencerminkan kekhawatiran serius atas tindakan militer sepihak.
Dalam situasi ini, penting bagi semua pihak untuk mengutamakan jalan damai. Konflik bersenjata hanya akan menambah penderitaan dan meningkatkan ketegangan global. Diplomasi dan dialog antarnegara merupakan kunci penyelesaian yang lebih konstruktif.
Negara-negara kawasan dan dunia internasional diharapkan tidak membiarkan pelanggaran hukum internasional berlangsung tanpa tanggapan. Setiap bentuk agresi harus dilawan melalui jalur hukum dan kebijakan kolektif.
Sikap Qatar yang menolak penggunaan wilayahnya untuk tujuan agresi menjadi contoh penting bagi negara lain. Pendekatan semacam ini bisa memperkuat solidaritas dan mengurangi eskalasi konflik.
Dukungan terhadap rakyat Palestina dan penolakan terhadap penjajahan harus tetap menjadi prioritas. Iran, melalui pernyataan resminya, menegaskan bahwa perlawanan terhadap ketidakadilan adalah hak yang sah.
Semua pihak perlu meningkatkan kerja sama untuk menciptakan kestabilan jangka panjang di kawasan. Upaya diplomatik, komunikasi terbuka, dan penguatan hubungan regional dapat menjadi solusi menuju perdamaian yang adil dan menyeluruh. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










