Jakarta EKOIN.CO – Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi memperkenalkan seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) terbaru yang akan menggantikan loreng Malvinas setelah lebih dari empat dekade digunakan. Modernisasi seragam ini dinilai penting untuk mendukung efektivitas prajurit di medan operasi yang beragam di Indonesia.
Ikuti berita terbaru lainnya di WA Channel EKOIN
Seragam baru TNI hadir dengan corak lebih rapat bernuansa cokelat muda kehijauan. Warna tersebut dipilih karena lebih sesuai dengan vegetasi tropis Indonesia, sehingga memberi efek penyamaran lebih optimal di hutan maupun wilayah terpencil.
Modernisasi seragam TNI
Loreng Malvinas, yang mulai digunakan sejak 1982, memiliki ciri khas pola hijau dominan dengan kombinasi hitam dan cokelat. Corak itu terinspirasi dari militer Inggris saat Perang Malvinas. Selama lebih dari 40 tahun, pola ini menjadi identitas kuat prajurit TNI dalam berbagai operasi.
Namun, seiring perkembangan kebutuhan militer dan tuntutan medan tropis, loreng Malvinas dinilai kurang relevan. Pergantian seragam baru pada 2025 menjadi bagian dari strategi modernisasi TNI yang terus bertransformasi menghadapi tantangan pertahanan negara.
Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, menjadi sosok pertama yang mengenakan seragam baru tersebut secara resmi dalam sebuah acara di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Kehadiran seragam ini langsung menarik perhatian karena dianggap lebih adaptif.
Citra profesional dan modern
Seragam terbaru ini bukan hanya soal tampilan, melainkan juga simbol komitmen TNI untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapan. Sebagai garda terdepan, TNI terdiri dari tiga matra, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, yang masing-masing membutuhkan dukungan perlengkapan sesuai karakter medan.
Selain bertugas menjaga kedaulatan negara, TNI juga aktif dalam operasi kemanusiaan, penanggulangan bencana, hingga mendukung pembangunan nasional. Modernisasi seragam menjadi bagian dari penguatan citra TNI sebagai kekuatan rakyat yang profesional sekaligus modern.
Pemilihan warna cokelat kehijauan dianggap lebih efektif untuk misi lapangan, terutama di hutan, pegunungan, maupun daerah terpencil. Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan kemampuan penyamaran prajurit sekaligus mendukung keamanan operasi.
Dengan perubahan ini, TNI menegaskan langkahnya dalam menyesuaikan diri terhadap tantangan zaman. Transformasi seragam menjadi salah satu wujud nyata modernisasi, seiring dengan peningkatan teknologi persenjataan, sistem pertahanan, dan sumber daya manusia militer Indonesia.
Sejak berdiri pada 5 Oktober 1945, TNI selalu menjadi bagian penting dalam menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Hadirnya seragam baru ini memperkuat citra bahwa TNI terus berkembang untuk menjawab kebutuhan pertahanan masa kini dan masa depan.
( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










