LOS ANGELES, EKOIN.CO — Turnamen FIFA Club World Cup 2025 kini tengah berlangsung di Amerika Serikat, menghadirkan 32 klub terbaik dari seluruh dunia dalam format terbaru yang menyerupai Piala Dunia.
Format yang diperbarui ini memberikan panggung baru bagi para bintang global untuk beradu gengsi dan kemampuan di kancah dunia.
Real Madrid, Paris Saint-Germain, Manchester City, dan Bayern Munich tampil sebagai kekuatan utama dari Eropa, mendominasi laga-laga awal dengan skuad bertabur bintang.
Sementara itu, dari Amerika Utara, tiga klub Major League Soccer yakni Inter Miami, LAFC, dan Seattle Sounders menunjukkan perkembangan pesat dengan performa solid.
Selain persaingan antar klub, sorotan publik juga tertuju pada persaingan antar individu, terutama dalam perebutan gelar pencetak gol terbanyak turnamen.
Bintang Dunia Bersinar di Lapangan Amerika
Kylian Mbappe, yang baru saja menyabet Sepatu Emas Eropa 2024-2025, tampil impresif bersama PSG dengan kecepatan dan penyelesaian akhirnya yang khas.
Ia bersaing ketat dengan Erling Haaland dari Manchester City serta Harry Kane milik Bayern Munich, yang sama-sama mencatatkan beberapa gol penting di babak penyisihan.
Jamal Musiala dan Ousmane Dembele, yang baru membawa PSG meraih gelar Liga Champions, juga masuk dalam daftar pencetak gol terbanyak turnamen.
Tak ketinggalan Lionel Messi, meski kini berusia 37 tahun, tetap menjadi momok bagi pertahanan lawan dengan insting golnya yang masih tajam.
Messi yang memperkuat Inter Miami, telah mencetak lima gol dalam lima laga di ajang Piala Dunia Klub sejak edisi sebelumnya.
Di Maria Jadi Kejutan Turnamen
Namun sorotan terbesar sejauh ini datang dari Angel Di Maria, winger senior asal Argentina yang kini membela Benfica.
Mantan bintang Real Madrid ini mengejutkan publik dengan mencetak empat gol, membuatnya memuncaki daftar pencetak gol sementara.
Benfica sendiri telah tersingkir oleh Chelsea di Babak 16 Besar, namun performa Di Maria tetap menjadi sorotan dan pembicaraan.
Kiprah mengejutkan pemain berusia 36 tahun ini mendapat apresiasi luas dari pengamat dan penggemar sepak bola global.
“Saya hanya menikmati permainan saya dan mencoba memberikan yang terbaik untuk klub saya,” ucap Di Maria usai laga melawan Chelsea, seperti dikutip dari FIFA.com.
Ketatnya Persaingan di Puncak Klasemen
Dengan Benfica tersingkir, posisi Di Maria diprediksi akan segera tergeser seiring berjalannya fase-fase akhir turnamen.
Mbappe dan Haaland hanya terpaut satu gol di bawahnya, sementara Kane terus mencetak gol di setiap pertandingan.
Turnamen kini memasuki babak perempat final, di mana ketajaman para penyerang akan sangat menentukan hasil akhir.
Setiap gol yang dicetak tidak hanya membawa tim lebih dekat ke trofi, tapi juga meningkatkan peluang individu meraih gelar top skor.
Messi Masih Jadi Magnet Publik
Messi, yang telah meraih tiga gelar Piala Dunia Klub sepanjang kariernya, kembali mencetak sejarah dengan Inter Miami.
Meski timnya belum menembus delapan besar, kontribusi Messi tetap menjadi magnet pemberitaan media dan sorotan kamera.
Dengan usia mendekati 38 tahun, Messi menunjukkan bahwa kualitas dan visi bermainnya belum memudar.
“Bermain di level ini selalu menantang, tetapi saya senang bisa membantu tim dan bersaing dengan pemain-pemain muda,” ujar Messi, dikutip dari ESPN.
Kehadiran Messi di turnamen juga meningkatkan antusiasme publik Amerika dan menjadikan laga Inter Miami selalu dipadati penonton.
Antusiasme Global Terus Meningkat
Popularitas Piala Dunia Klub meningkat tajam sejak perubahan format dan bertambahnya jumlah tim peserta
Turnamen yang digelar di delapan kota besar Amerika Serikat ini menarik perhatian jutaan penonton televisi dan stadion.
Para penggemar tak hanya mengikuti jalannya pertandingan, tetapi juga statistik pencetak gol secara real time.
Platform taruhan sepak bola internasional pun melaporkan lonjakan aktivitas selama penyelenggaraan turnamen ini.
Seperti disampaikan FIFA, peningkatan keterlibatan penggemar adalah salah satu tujuan dari format baru ini.
Perebutan Sepatu Emas Jadi Sorotan
Gelar pencetak gol terbanyak menjadi motivasi tambahan bagi pemain untuk tampil maksimal di setiap laga.
Saat ini, Di Maria memimpin, diikuti oleh Mbappe, Haaland, dan Harry Kane dengan selisih gol yang sangat tipis.
Sementara itu, Musiala dan Dembele bersaing ketat di posisi selanjutnya, menjaga harapan klub mereka untuk melaju ke final.
Pemain dari tim Asia dan Amerika Selatan juga memberikan kejutan, dengan beberapa nama muncul di daftar sepuluh besar.
Ketatnya persaingan ini menciptakan narasi menarik di tengah turnamen yang sudah penuh tekanan dan tensi.
Chelsea dan Real Madrid Kembali Menanjak
Chelsea yang sukses menyingkirkan Benfica kini difavoritkan untuk menembus semifinal, dengan Raheem Sterling mencetak dua gol penting.
Real Madrid, juara bertahan Liga Champions 2024, juga tampil meyakinkan dengan performa solid dari Vinicius Jr dan Jude Bellingham.
City dan Bayern berpotensi bentrok di semifinal jika sama-sama menang di babak perempat final mendatang.
Kombinasi talenta muda dan pengalaman membuat tim-tim besar semakin kuat menuju fase akhir turnamen.
Kondisi ini memicu ekspektasi publik terhadap laga-laga seru yang akan datang, terutama duel antar pemain bintang.
Amerika Serikat Jadi Tuan Rumah Ideal
Amerika Serikat dinilai sukses menjadi tuan rumah, dengan infrastruktur dan antusiasme publik yang tinggi.
Stadion-stadion penuh, penyelenggaraan tertib, dan siaran televisi berkualitas mendukung suksesnya turnamen.
Kota-kota seperti Los Angeles, New York, Dallas, dan Miami menjadi pusat perhatian publik sepak bola dunia.
Sebagai persiapan menuju Piala Dunia 2026, penyelenggaraan ini juga menjadi ajang uji coba bagi penyelenggara lokal. (Gambar diambil dari Tribunnews.com)
Menurut FIFA, penyelenggaraan turnamen ini akan menjadi tolok ukur kualitas penyambutan di masa mendatang.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










