EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda PERISTIWA

Skandal Beras Premium, 26 Merek Diperiksa Polisi, Puluhan Lain Menyusul

26 merek beras premium diperiksa polisi Diduga kuat jual beras biasa mahal

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
13 Juli 2025
dalam PERISTIWA
0
A A
0
Skandal Beras Premium, 26 Merek Diperiksa Polisi, Puluhan Lain Menyusul
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA EKOIN.CO –
Sebanyak 26 merek beras premium tengah diperiksa oleh pihak kepolisian setelah ditemukan dugaan kuat pengemasan ulang beras kualitas biasa yang dipasarkan sebagai produk premium. Praktik ini pertama kali terungkap oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan langsung ditindaklanjuti oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Ketua Satgas Pangan Polri Brigadir Jenderal Helfi Assegaf menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap puluhan merek dilakukan sebagai langkah penegakan hukum atas laporan dugaan pelanggaran standar mutu dan tata niaga beras. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya memberantas mafia pangan yang merugikan konsumen dan petani.

Menurut Brigjen Helfi, penyelidikan sudah menjangkau sejumlah perusahaan besar produsen beras premium. Dari pemeriksaan awal, ditemukan 14 merek yang tidak memenuhi standar kualitas, mencantumkan berat tidak akurat, dan menjual produk melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Empat perusahaan utama dalam sorotan penyidikan

Berita Menarik Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

Empat perusahaan besar yang kini diperiksa adalah Wilmar Group, Food Station Tjipinang Jaya, Belitang Panen Raya (BPR), dan Sentosa Utama Lestari. Merek-merek beras seperti Sania, Sovia, Fortune, Siip, Alfamidi Setra Pulen, dan Ayana disebut-sebut termasuk dalam daftar produk yang diperiksa.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyatakan keprihatinannya atas praktik tersebut. Ia menegaskan pentingnya ketegasan negara dalam mengawal distribusi pangan yang adil dan transparan. “Kami tidak akan tinggal diam terhadap praktik curang seperti ini,” katanya.

Dalam keterangannya pada Sabtu, 12 Juli 2025, Brigjen Helfi menambahkan bahwa puluhan merek lain juga akan segera menyusul diperiksa. Satgas Pangan kini memperluas investigasi ke berbagai wilayah distribusi untuk mengungkap pelaku lain yang terlibat dalam skema serupa.

Modus pengemasan ulang dan pelanggaran HET

Investigasi gabungan antara Kementerian Pertanian, Satgas Pangan Polri, dan Kejaksaan Agung menemukan modus curang berupa pengemasan ulang beras biasa dalam karung bermerek premium. Selain mutu tidak sesuai, ditemukan pula berat bersih tidak akurat dan harga jual yang melebihi HET.

Kementerian Pertanian memastikan bahwa pengawasan terhadap distribusi beras akan diperketat. Langkah ini dilakukan untuk menjamin kualitas beras yang beredar di masyarakat sesuai standar dan tidak merugikan konsumen.

Beberapa merek teridentifikasi menggunakan strategi promosi dan distribusi yang agresif untuk menarik pasar, meskipun kualitas beras tidak sepadan dengan harga yang ditawarkan. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran atas integritas industri pangan dalam negeri.

Wilmar Group, salah satu perusahaan yang diperiksa, diketahui memproduksi merek Sania dan Fortune. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan, penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap sejauh mana keterlibatan masing-masing pihak.

Belitang Panen Raya dan Sentosa Utama Lestari juga tengah dimintai keterangan lebih lanjut terkait proses produksi dan distribusi beras premium yang mereka pasarkan. Satgas Pangan menegaskan akan mengambil langkah hukum bila terbukti ada unsur pidana.

Sementara itu, Food Station Tjipinang Jaya yang juga masuk dalam daftar perusahaan yang diperiksa, menjadi sorotan karena peran strategisnya dalam pasokan pangan ibu kota. Dugaan pelanggaran standar mutu dari perusahaan ini membuka celah evaluasi menyeluruh terhadap tata niaga beras nasional.

Brigjen Helfi menyatakan, “Jika terbukti ada unsur pidana, tentu akan kami tindaklanjuti sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.” Ia menambahkan bahwa proses hukum akan transparan dan melibatkan seluruh pihak terkait.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementan juga mendukung proses ini dengan menyediakan data dan informasi penunjang untuk mengungkap kebenaran. Proses ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi seluruh pelaku industri pangan.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut komoditas utama masyarakat. Konsumen merasa dirugikan karena telah membeli beras dengan harga premium, padahal kualitasnya tidak sesuai dengan label dan harga.

Di sisi lain, para petani juga dirugikan karena hasil panen mereka dijadikan alat manipulasi harga oleh distributor dan produsen besar. Pemerintah pun didesak segera melakukan reformasi sistem tata niaga beras secara menyeluruh.

Pengawasan distribusi, termasuk di tingkat gudang dan pengecer, kini tengah ditingkatkan. Pemerintah berharap masyarakat lebih kritis dalam memilih produk pangan dan tidak segan melaporkan dugaan pelanggaran yang ditemukan.

Satgas Pangan Polri meminta masyarakat turut serta dalam pengawasan dengan melaporkan produk beras yang mencurigakan ke instansi terkait. Peningkatan kesadaran publik dianggap penting untuk mendukung penegakan hukum yang lebih efektif.

Kementan juga mengingatkan seluruh pelaku usaha agar tidak menyalahgunakan label dan harga dalam memasarkan produk. Tindakan hukum akan ditegakkan terhadap siapa pun yang mencoba mengelabui konsumen demi keuntungan sepihak.

dari pengungkapan ini menunjukkan lemahnya pengawasan distribusi dan perlunya penguatan regulasi. Pemerintah diminta memperbaiki rantai distribusi pangan agar tidak terjadi penyimpangan yang merugikan masyarakat.

Langkah hukum harus dijalankan secara tegas dan transparan agar memberikan efek jera. Investigasi ini juga menjadi momentum untuk merombak sistem penetapan harga dan mutu komoditas strategis seperti beras.

Kesadaran masyarakat harus terus dibangun melalui edukasi dan sosialisasi, terutama terkait pentingnya mengenali kualitas dan standar produk pangan yang dibeli. Transparansi informasi produk perlu diperkuat di pasaran.

Peran media massa dan lembaga swadaya masyarakat sangat diperlukan untuk mengawal jalannya penyidikan dan mendorong keterbukaan industri pangan. Kolaborasi lintas sektor akan mempercepat reformasi tata niaga yang bersih dan adil.

Pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan pengawasan harga dan mutu beras premium, termasuk memperketat sertifikasi produk agar pelabelan sesuai dengan kandungan sebenarnya. Reformasi menyeluruh menjadi langkah penting demi kepentingan publik.(*)


 

Tags: beras premiumharga eceran tertinggikecuranganmerek beraspengemasan ulangSatgas Pangan
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
219

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
38

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Pengusaha Minyak Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Waspadai Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang Terhadap Jampidsus Kejagung

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
28

Jakarta, ekoin.co - Gelombang pemberantasan korupsi yang tengah digencarkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam hal ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana...

Rekomendasi Untuk Anda

Santri Indonesia Ikuti Ajang Olahraga Rusia.

Santri Indonesia Tampil di Kompetisi Rusia.

9 September 2025
9
Subsidi Energi Meningkat, Kinerja Ekonomi Tak Terdongkrak: APBN di Ujung Tanduk

Subsidi Energi Meningkat, Kinerja Ekonomi Tak Terdongkrak: APBN di Ujung Tanduk

14 Agustus 2025
7
Kecepatan Rudal Iran Gegerkan Dunia Melesat Mach 10

Kecepatan Rudal Iran Gegerkan Dunia Melesat Mach 10

13 Agustus 2025
7
Barcelona Hancurkan Dortmund 4-0 di Leg Pertama Liga Champions

Barcelona Hancurkan Dortmund 4-0 di Leg Pertama Liga Champions

9 April 2025
9
Prabowo Rapat Soal Ekonomi Pasca Demo

Prabowo Rapat Soal Ekonomi Pasca Demo

5 September 2025
9

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.