Jakarta, EKOIN.CO – Pasar otomotif Indonesia terus menjadi incaran produsen mobil asing meski penjualan sedang mengalami perlambatan. Dalam 3-4 tahun terakhir, sejumlah merek baru terutama dari China, Vietnam, dan Korea Selatan mulai menancapkan kukunya di Tanah Air.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengungkapkan, para produsen melihat potensi jangka panjang pasar Indonesia. “Pasar Indonesia sangat berpotensi dengan penduduk 286 juta di 1 negara, itu calon pembeli semua,” ujar Jongkie dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (16/7/2025).
Data menunjukkan, tingkat kepemilikan mobil di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara ASEAN lain. “Dari statistik per 1.000 orang di Indonesia hanya 99 yang memiliki mobil, sedangkan Malaysia 400-an mobil per 1.000 penduduk,” jelas Jongkie. Ia menambahkan, kenaikan sedikit saja dalam rasio kepemilikan akan memberikan dampak signifikan terhadap penjualan.
Meski saat ini penjualan hanya berkisar 57.000 unit per bulan – jauh di bawah masa kejayaan yang bisa mencapai 100.000 unit – para produsen melihat ini sebagai momentum untuk tes pasar. “Masuk struggle dulu, tapi itu yang dilihat,” kata Jongkie.
Faktor lain yang menarik minat produsen asing adalah posisi Indonesia di kawasan ASEAN. Dengan populasi mencapai 280 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar terbesar dibandingkan Thailand (80 juta) dan Malaysia (39 juta). “ASEAN ada 11 negara penduduknya 600 juta… jadi dimana masuk? Indonesia dong, karena potensi besar sekali,” tegas Jongkie.










