EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda PERISTIWA INTERNASIONAL

Temuan Baru Investigasi: Mesin yang Kurang Rusak Justru Dimatikan dalam Kecelakaan Jeju Air

Temuan investigasi sementara menunjukkan pilot Jeju Air mungkin mematikan mesin yang salah setelah tabrakan dengan burung, namun keluarga korban dan serikat pilot menilai kesimpulan ini terlalu terburu-buru dan mengabaikan faktor lain.

Ray oleh Ray
21 Juli 2025
dalam INTERNASIONAL, PERISTIWA
0
A A
0
Temuan Baru Investigasi: Mesin yang Kurang Rusak Justru Dimatikan dalam Kecelakaan Jeju Air
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, EKOIN.CO – Investigasi otoritas Korea Selatan terhadap kecelakaan fatal pesawat Jeju Air mengungkap bukti awal bahwa pilot mematikan mesin yang mengalami kerusakan lebih ringan setelah pesawat menabrak kawanan burung. Temuan ini disampaikan oleh seorang sumber yang mengetahui langsung proses penyelidikan, Senin (21/7/2025).

“Tim investigasi memiliki bukti yang jelas dan data cadangan, sehingga temuannya tidak akan berubah,” ujar sumber tersebut kepada Reuters,meminta anonimitas karena laporan resmi belum dirilis.

Bukti tersebut mencakup perekam suara kokpit, data komputer penerbangan, serta posisi sakelar mesin yang ditemukan di reruntuhan. Data itu menunjukkan pilot mematikan mesin kiri, bukan kanan, usai burung masuk ke mesin sesaat sebelum pesawat mendarat.

Kecelakaan yang terjadi pada 29 Desember lalu di Bandara Muan itu menewaskan seluruh penumpang dan awak kecuali dua orang. Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan udara paling mematikan yang pernah terjadi di Korea Selatan.

Seorang sumber pemerintah yang juga terlibat dalam penyelidikan mengatakan, tidak ditemukan kerusakan signifikan pada mesin sebelum tabrakan dengan burung terjadi.

Berita Menarik Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

Dalam pengarahan Sabtu lalu kepada keluarga korban, penyelidik menyampaikan bahwa mesin kanan mengalami kerusakan lebih parah akibat tabrakan burung. Namun, terdapat bukti tidak langsung bahwa mesin kiri, yang lebih ringan kerusakannya, justru yang dimatikan oleh pilot.

Informasi ini juga telah dilaporkan oleh media lokal seperti MBN dan Yonhap selama akhir pekan.

Hingga saat ini, Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea Selatan (ARAIB) belum memberikan tanggapan resmi. Boeing dan produsen mesin CFM International, joint venture antara GE dan Safran (Prancis), juga belum merespons permintaan komentar.

Jeju Air menyatakan akan terus bekerja sama penuh dengan penyelidikan ARAIB dan menunggu hasil resmi.

ARAIB semula berencana merilis informasi terbaru kepada publik, namun dibatalkan setelah mendapat penolakan dari keluarga korban. Pengacara keluarga menyebut rilis tersebut terkesan menyalahkan pilot tanpa mempertimbangkan faktor lain yang mungkin berkontribusi.

“Pesawat tidak hanya menabrak burung, tapi juga tanggul berisi peralatan navigasi di ujung landasan. Itu menyebabkan kebakaran dan ledakan sebagian,” ungkap perwakilan keluarga korban.

Serikat pilot Jeju Air juga menyoroti hal yang sama. Mereka menyebut ARAIB menyesatkan publik dengan menyimpulkan mesin kiri tidak bermasalah, padahal sisa-sisa burung ditemukan di kedua mesin.

“Tidak ada dasar ilmiah atau teknologi yang membuktikan bahwa pesawat bisa mendarat dengan selamat hanya dengan satu mesin,” kata serikat tersebut dalam pernyataan resmi.

Serikat pekerja menilai investigasi sejauh ini terlalu fokus pada kesalahan pilot, dan belum menyentuh potensi kelalaian dari sisi organisasi atau desain bandara.

Sesuai aturan internasional, laporan akhir investigasi biasanya diterbitkan dalam waktu satu tahun sejak kecelakaan. Laporan awal pada Januari menyebutkan sisa-sisa bebek ditemukan di dua mesin, namun tidak dijelaskan tingkat kerusakannya.

Pihak keluarga mendesak agar semua informasi disampaikan secara utuh dan objektif. “Ada sejumlah frasa dalam siaran pers yang bisa ditafsirkan sebagai kesimpulan akhir, padahal seluruh fakta belum terungkap,” kata juru bicara perwakilan keluarga.

Kecelakaan udara dikenal sebagai insiden kompleks yang melibatkan banyak faktor. Oleh sebab itu, berbagai pihak meminta agar proses investigasi dilakukan secara menyeluruh, transparan, dan tidak terburu-buru dalam menarik kesimpulan.

Tags: ARAIBBandara MuanBoeingCFM Internationaldata penerbanganinvestigasi penerbanganJeju Airkecelakaan pesawatkeselamatan udaraKorea SelatanMBNperekam kokpitReutersserikat pilottabrakan burungYonhap
Ray

Ray

Berita Terkait

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
226

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Pengusaha Minyak Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Waspadai Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang Terhadap Jampidsus Kejagung

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
29

Jakarta, ekoin.co - Gelombang pemberantasan korupsi yang tengah digencarkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam hal ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana...

Rekomendasi Untuk Anda

Gunakan Hak Lintas Transit, Kapal Induk AS USS Nimitz Lintasi Selat Malaka

Gunakan Hak Lintas Transit, Kapal Induk AS USS Nimitz Lintasi Selat Malaka

25 Juni 2025
10
Literasi Keuangan Digital Jadi Fokus OJK untuk UMKM

Literasi Keuangan Digital Jadi Fokus OJK untuk UMKM

12 Agustus 2025
6
Gaya Hidup Mewah Mark Wahlberg Bikin Melongo Kekayaan Capai 9,6 Triliun Rupiah

Gaya Hidup Mewah Mark Wahlberg Bikin Melongo Kekayaan Capai 9,6 Triliun Rupiah

14 Juli 2025
17
Danantara Akan Menggelontorkan 160 Triliun Rupiah Pada Tiga Bulan Pertama operasional.

Danantara Akan Menggelontorkan 160 Triliun Rupiah Pada Tiga Bulan Pertama operasional.

4 Oktober 2025
8
Bendungan Cijurey di Jonggol Pacu Produksi Padi Hingga 463%

Bendungan Cijurey di Jonggol Pacu Produksi Padi Hingga 463%

27 September 2025
26

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version