Jakarta, EKOIN.CO – Antusiasme masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) terhadap ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII 2025 begitu tinggi. Terlihat dari ramainya pengunjung saat menyaksikan pertandingan Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI) di Lombok Epicentrum Mall.
ILDI memilih kembali menggelar pertandingan di pusat perbelanjaan terbesar di NTB itu. Strategi tersebut terbukti efektif menarik perhatian publik yang tengah berbelanja dan bersantai di mall.
Ketua Umum ILDI Ambar Susilastuti menyebutkan bahwa lokasi dipilih secara sengaja untuk mendekatkan olahraga rekreasi kepada masyarakat. “Tujuannya ingin mengenalkan masyarakat terhadap olahraga langkah dansa, dan juga ingin mengajak masyarakat NTB bugar,” ujarnya.
Pertandingan kali ini diikuti sekitar 400 peserta dari berbagai kategori usia, mulai dari anak-anak usia 4 tahun hingga kelompok lansia di atas 55 tahun. Kategori lainnya meliputi pelajar, dewasa 1, dan dewasa 2, baik perorangan maupun grup.
Selain menjadi ajang kompetisi, pertunjukan ini juga menjadi sarana edukasi publik. Masyarakat yang sebelumnya tidak mengenal Line Dance (LD) kini bisa menyaksikan langsung koreografi menarik di tengah aktivitas belanja mereka.
Penampilan Budaya dan Edukasi di Tengah Mall
Ketua Panitia ILDI, Tanti Damayanti menjelaskan bahwa lagu-lagu yang digunakan telah ditentukan sejak awal tahun. “Materi yang dilombakan adalah koreo dengan lagu daerah atau lagu Indonesia, 12 lagu yang disepakati,” katanya.
Lagu-lagu tersebut disesuaikan dengan kategori peserta, mencakup genre yang beragam. Lagu daerah khas NTB seperti Fatwa Pujangga, Inak Tegining Inak Tegangang, dan Sik Asik turut mengiringi gerakan para peserta.
Wakil Ketua ILDI juga menyampaikan bahwa pemilihan lagu dan kostum tidak lepas dari nilai budaya NTB. “Karena acaranya di NTB jadi kita ambil lagu daerah NTB, dan untuk kostum kita menghormati dengan slogan Pulau Seribu Masjid, maka kostumnya juga sopan,” jelasnya.
Venue pertandingan pun dipilih secara strategis. ILDI ingin mengangkat olahraga rekreasi ke ruang publik yang mudah dijangkau masyarakat, bukan hanya di lapangan atau aula tertutup.
“Venue kita pilih sendiri, di Epicentrum ini supaya masyarakat NTB tahu bahwa untuk hidup sehat dan bugar itu sangat mudah,” tambah Tanti.
Membuka Wawasan dan Mengubah Persepsi
ILDI tidak hanya menyelenggarakan lomba, tetapi juga menghadirkan suasana edukatif dan inspiratif. Melalui musik lokal dan koreografi kreatif, peserta dan penonton sama-sama terhibur sekaligus tercerahkan.
Acara ini memberikan ruang untuk segala usia, tanpa batasan gender atau latar belakang, untuk ikut menari dan mengekspresikan diri dengan cara yang sehat dan menyenangkan.
Pengunjung mall menyambut positif langkah ini. Beberapa di antaranya bahkan menyatakan ketertarikan untuk mengikuti kegiatan serupa di masa mendatang.
Kehadiran ILDI di FORNAS VIII 2025 menjadi bukti bahwa olahraga rekreasi mampu menembus batas ruang konvensional. Pertandingan yang diadakan di pusat perbelanjaan tak hanya menjangkau lebih banyak orang, tetapi juga memperkenalkan langkah dansa sebagai gaya hidup sehat yang mudah diakses.
Dengan menampilkan kekayaan budaya lokal lewat musik dan busana, ILDI berhasil menyatu dengan identitas NTB sebagai tuan rumah. Pendekatan ini tidak hanya mendekatkan olahraga ke masyarakat, tapi juga merawat warisan budaya dengan cara yang menyenangkan.
Ajang ini memberikan inspirasi bahwa olahraga bisa hadir di mana saja, dan siapa pun bisa terlibat. FORNAS VIII bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang bertemu antar-komunitas dan media kampanye gaya hidup aktif.(*)










