Jinan, EKOIN.CO – Pemerintah setempat telah memasang kubah inflasi raksasa di atas area konstruksi untuk meminimalkan polusi debu dan kebisingan yang biasa terjadi pada proyek perkotaan. Kubah unik ini berdiri setinggi 50 meter dan menutupi lahan seluas 20.000 meter persegi (Oddity Central, Jib).
Dengan tekanan negatif dan sistem filtrasi udara canggih, kubah menjaga agar debu tidak tersebar ke area sekitarnya serta memastikan udara di dalam tetap layak dihuni pekerja (Oddity Central). Struktur ini mulai dikenalkan melalui pengumuman resmi oleh Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, lewat posting di 2 Juli 2025 (VICE).
Material PVDF‑coated polyester tembus cahaya memungkinkan cukup sinar matahari masuk, sehingga meminimalkan kebutuhan pencahayaan buatan di siang hari (VICE, Jib). Selain itu, tidak ada kolom pendukung internal karena kubah tetap tegak hanya dengan tekanan udara dan empat kipas besar yang mempertahankannya (Oddity Central, Jib).
Inovasi Konstruksi Berkelanjutan
Kota Jinan menjadikan proyek kubah ini sebagai bagian dari upaya memperkenalkan praktik konstruksi yang lebih hijau dan berkelanjutan di wilayah urban (Oddity Central). Dampaknya mencakup penurunan emisi debu dan kebisingan, membantu menjaga kenyamanan warga yang tinggal dekat lokasi proyek ini.
Teknologi modular membuat kubah mudah dirakit dan dibongkar setelah penggunaan, memungkinkan penggunaan kembali di lokasi lain ketika proyek selesai (Oddity Central). Secara visual, ini menjadikannya landmark tersendiri di Jinan, menarik perhatian netizen sejak video timelapse pemasangan viral di media sosial seperti TikTok dan Instagram (GlobEye, The Sun).
Kenyamanan Kerja dan Proteksi Lingkungan
Bagi para pekerja konstruksi, kondisi yang tadinya terpapar panas, debu, dan bising, kini berubah melalui kubah ini. Temperatur lebih stabil, paparan UV berkurang, serta udara dalam kubah difilter dan dipantau secara elektronik (Jib, GlobEye).
Bunyi alat berat yang biasanya memecah keheningan kota berubah menjadi dengungan rendah di luar kubah. Penurunan kebisingan mencapai 20–40 desibel, mirip dengan tingkat lalu lintas biasa (Jib, GlobEye). Selain itu, sistem kontrol akses yang rapat membantu menjaga keamanan dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Risiko dan Tantangan Implementasi
Meski inovatif, penggunaan kubah inflasi ini juga menghadapi tantangan. Kubah memerlukan pasokan daya listrik kontinu untuk menjaga tekanan internal. Biaya pembangunan kubah ini dilaporkan mencapai 50 juta dolar AS Namun, jangka panjang, manfaat seperti percepatan perizinan, pengurangan keluhan warga, dan kenyamanan pekerja diharapkan membuatnya efisien secara ekonomi.
Kerangka struktur darurat dari internet menyebutkan bahwa kekhawatiran seperti kondisi di dalam kubah saat cuaca ekstrim, potensi kebocoran, dan terusik aliran udara tetap menjadi perhatian. Meski demikian, insinyur mendesain kubah agar tahan terhadap kondisi umum, mudah dibongkar jika ada cuaca ekstrem, dan tetap modular untuk digunakan di proyek lain
Potensi Adopsi di Masa Depan
Jika hasil uji coba di Jinan terbukti memuaskan—dari segi pengurangan debu, kebisingan, efisiensi, dan kenyamanan—teknologi ini kemungkinan besar akan diadopsi di kota-kota besar China lainnya, seperti Beijing, Shanghai, dan Shenzhen
Meskipun masih relatif baru di sektor konstruksi, metode inflate‑dome ini bisa menjadi tren global. Banyak kota modern saat ini menuntut kualitas hidup lebih tinggi, sehingga teknologi seperti kubah inflasi dapat diterapkan di wilayah padat penduduk atau lokasi sensitif bersejarah.
Inovasi ini tak hanya menawarkan solusi teknik, melainkan juga mengubah paradigma antara pembangunan dan rasa hormat terhadap lingkungan urban. Bagi banyak warga kota, solusi seperti ini adalah gambaran bahwa pertumbuhan kota tidak harus mengorbankan kenyamanan komunitas.
Proyek kubah inflasi di Jinan memperlihatkan bagaimana teknologi sederhana—udara yang diinjeksi ke dalam kain kuat—bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan dan manusia. Meski membutuhkan investasi tinggi dan energi terus-menerus, manfaatnya di bidang kenyamanan publik, kesehatan pekerja, dan efisiensi operasional sangat signifikan.
pemerintah dan pengembang bisa mempertimbangkan piloting teknologi serupa di kota besar lain, dengan penyesuaian desain terhadap kondisi iklim dan geografis lokal. Kedua, studi lanjut terkait efisiensi energi dan biaya operasional bisa memperkuat argument keuangan terhadap penggunaan kubah ini dalam jangka panjang. Ketiga, pelibatan warga dalam komunikasi proyek dapat memperkecil resistensi sosial, menjadikan kubah sebagai simbol inovasi daripada sekadar penghalang.
Keempat, pengawasan terhadap kualitas udara, tekanan, dan kebisingan sebaiknya dilengkapi dengan data terbuka agar transparan terhadap publik. Kelima, eksplorasi alternatif teknologi serupa berbasis energi terbarukan akan memperkuat arah pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan pendekatan sistematis serta adaptasi terhadap kebutuhan lokal, teknik pembangunan dengan balon besar ini dapat menawarkan lompatan dalam membangun kota yang lebih bersih, nyaman, dan berkelanjutan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










