Jakarta, Ekoin.co – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan rencana revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pembenahan mencakup fasilitas umum, penataan parkir, serta penyediaan transportasi internal untuk pengunjung.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Pramono mengatakan, revitalisasi tersebut dilakukan agar Taman Margasatwa Ragunan semakin menarik, nyaman, dan aman bagi pengunjung maupun satwa. “Hari ini saya sengaja melihat Margasatwa Ragunan karena saya dan Pak Wagub ingin melakukan pembenahan. Membuat Ragunan lebih menarik, lebih nyaman, lebih aman, dan pengunjungnya semakin meningkat serta berkualitas,” kata Pramono.
Dalam sidak yang dilakukannya, Pramono menyoroti permasalahan parkir kendaraan yang dinilai mengganggu kenyamanan. Menurutnya, pada akhir pekan maupun hari libur, mobil pengunjung kerap masuk ke area kebun binatang.
Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut. “Persoalan di Ragunan ini yang paling utama adalah urusan parkir. Kalau lagi ramai, mobil masuk ke dalam, itu sangat mengganggu. Maka saya minta kepada kepala dinas untuk segera dipersiapkan parkir bertingkat untuk mobil. Kalau motor kan sudah ada. Dalam waktu dekat, mobil tidak boleh lagi masuk ke dalam,” ujarnya.
Transportasi Internal dan Rencana Operasional Malam Hari
Selain pembenahan parkir, Pemprov DKI juga menyiapkan transportasi internal berupa bus keliling. Armada ini nantinya beroperasi secara rutin agar memudahkan pengunjung menjelajahi kawasan Ragunan yang luasnya mencapai 147 hektare.
“Tempat ini adalah untuk flora dan fauna yang menurut saya salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Walaupun secara kualitas dengan Singapura kita kalah fasilitas, tapi potensi kita luar biasa,” kata Pramono.
Dia juga meminta agar sistem ticketing, sarana keliling, dan manajemen pengelolaan segera ditingkatkan. Perbaikan tersebut diharapkan mendukung peningkatan jumlah pengunjung secara berkelanjutan.
Selain itu, Pramono membuka opsi untuk mengoperasikan Ragunan pada malam hari. Hal ini dianggap sebagai inovasi wisata alternatif warga Jakarta. “Saya lagi berpikir apakah sudah waktunya Ragunan ini tidak hanya siang, tetapi malam hari juga. Tempatnya lebih bagus dari Safari, lebih dekat, dan tidak perlu macet-macetan ke Puncak,” ujarnya.
Wacana tersebut mendapat perhatian publik karena menghadirkan konsep wisata malam yang selama ini jarang ada di ibu kota. Jika terealisasi, hal itu bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Penyesuaian Harga Tiket Masuk Ragunan
Dalam kesempatan yang sama, Pramono menyampaikan akan adanya penyesuaian harga tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan. Namun, warga Jakarta dipastikan mendapat tarif khusus.
“Oh pasti (naik), tetapi saya akan memberikan tarif khusus untuk warga Jakarta, berbeda dengan warga di luar Jakarta, dan berbeda lagi dengan orang asing,” ucapnya.
Menurut Pramono, kebijakan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pengelolaan kebun binatang, sekaligus menyesuaikan standar harga dengan destinasi serupa di kota besar dunia.
“Di dunia ini, sebuah kota akan dilihat maju atau tidak, menarik atau tidak, sebenarnya dari zoo-nya. Kadang kita ini menjual dirinya terlalu murah banget,” katanya.
Ia menambahkan, perlakuan khusus juga diberikan bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan KJP Plus, warga lanjut usia, serta penyandang disabilitas.
“Sebagai tindak lanjut, tadi pagi saya ke Ragunan, maka saya mengeluarkan pergub, mengatur untuk lansia, KJP, difabel, mereka apabila ingin berwisata di Jakarta (termasuk TM Ragunan) maka mereka digratiskan,” tegas Pramono.
Dengan kebijakan tersebut, diharapkan seluruh lapisan masyarakat tetap dapat menikmati destinasi wisata ini meski terjadi penyesuaian harga tiket.
Revitalisasi Ragunan ini sekaligus menjadi langkah nyata Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan daya tarik wisata perkotaan. Pramono menilai bahwa kebun binatang bukan hanya tempat hiburan, melainkan juga bagian dari identitas kota yang mencerminkan kualitas pengelolaan lingkungan dan satwa.
Langkah pembenahan itu diharapkan selesai secara bertahap agar memberikan dampak signifikan bagi kenyamanan pengunjung maupun kesejahteraan satwa. Selain itu, keberadaan bus keliling serta larangan mobil masuk ke area dalam diyakini akan menciptakan pengalaman berwisata yang lebih baik.
Pemerintah juga menilai, dengan tata kelola yang lebih baik, Ragunan berpeluang menjadi salah satu kebun binatang terbaik di kawasan Asia Tenggara.
Revitalisasi ini juga dinilai selaras dengan visi menjadikan Jakarta sebagai kota global dengan fasilitas publik yang berkualitas. Menurut Pramono, kebun binatang di banyak kota dunia menjadi salah satu tolok ukur daya tarik pariwisata dan reputasi kota.










