JAKARTA, EKOIN.CO – Harga pangan mengalami tren penurunan signifikan di berbagai wilayah Indonesia per Rabu, 20 Agustus 2025. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat beberapa komoditas utama seperti beras, cabai, bawang, dan minyak goreng mencatat koreksi harga cukup dalam, memberi angin segar bagi konsumen. Ikuti update lewat WA Channel EKOIN.
Harga Pangan Turun di Komoditas Utama
Penurunan harga pangan paling mencolok terlihat pada cabai rawit merah yang kini berada di kisaran Rp39.545/kg, turun tajam dari sebelumnya Rp48.147/kg. Cabai merah keriting juga merosot dari Rp42.083/kg menjadi Rp32.727/kg, sementara cabai merah besar terkoreksi ke Rp30.500/kg dari Rp42.355/kg.
Selain cabai, harga bawang merah kini turun menjadi Rp46.700/kg dari Rp51.575/kg. Bawang putih bonggol pun ikut melemah ke Rp33.200/kg, dari sebelumnya Rp38.615/kg.
Beras, sebagai komoditas pangan pokok, juga mencatat penurunan. Beras premium kini diperdagangkan di angka Rp15.071/kg dari Rp16.247/kg, sedangkan beras medium turun ke Rp13.667/kg dari Rp14.485/kg. Program beras SPHP yang digulirkan pemerintah untuk stabilisasi harga ikut terkoreksi tipis menjadi Rp12.500/kg.
Untuk minyak goreng, penurunan harga juga cukup terasa. Minyak goreng kemasan kini dihargai Rp18.040/liter, lebih rendah dari Rp20.982/liter. Minyak goreng curah berada di kisaran Rp16.067/liter dari Rp17.520/liter, sementara Minyakita turun menjadi Rp16.255/liter dari Rp17.539/liter.
Daging, Telur, dan Ikan Alami Koreksi Harga
Selain bahan pokok utama, harga pangan lainnya juga mengalami penyesuaian. Daging sapi murni kini turun ke Rp131.111/kg dari Rp135.243/kg. Daging ayam ras yang sempat tinggi beberapa bulan lalu kini berada di Rp33.143/kg dari Rp35.389/kg.
Telur ayam ras juga mengalami penurunan ringan ke Rp29.299/kg, sedangkan kedelai biji kering impor terkoreksi ke Rp9.986/kg dari Rp10.755/kg. Untuk produk turunan, tepung terigu curah kini Rp9.467/kg dan tepung terigu kemasan Rp12.393/kg.
Di sisi lain, harga gula konsumsi ikut turun tipis menjadi Rp17.893/kg dari Rp18.303/kg. Di sektor perikanan, harga ikan kembung turun signifikan ke Rp36.500/kg dari Rp42.238/kg, sedangkan ikan tongkol sedikit melemah ke Rp34.000/kg dari Rp34.945/kg.
Meski tren umum menurun, terdapat dua komoditas yang justru mengalami kenaikan, yaitu ikan bandeng yang naik menjadi Rp37.000/kg dari Rp35.181/kg serta garam konsumsi yang naik ke Rp12.000/kg dari Rp11.718/kg.
Menurut Bapanas, tren penurunan harga pangan ini diharapkan mampu menekan inflasi sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat. Langkah stabilisasi distribusi dan program cadangan pangan pemerintah disebut menjadi faktor penting dalam menjaga keseimbangan pasokan dan harga di pasar.
Penurunan harga pangan pada pekan ini memberi dampak positif langsung bagi masyarakat, terutama dalam menekan biaya kebutuhan harian. Turunnya harga beras dan minyak goreng menjadi indikator penting bagi stabilitas pasar.
Kondisi ini juga menunjukkan efektivitas langkah pemerintah dalam mengendalikan pasokan pangan strategis. Meski begitu, pengawasan tetap dibutuhkan agar harga pangan tidak kembali melonjak secara mendadak.
Bagi pedagang, penyesuaian harga menjadi tantangan tersendiri, namun di sisi lain mampu meningkatkan volume pembelian konsumen. Hal ini dapat memperkuat perputaran ekonomi rakyat.
Meski sebagian kecil komoditas mengalami kenaikan, tren umum penurunan tetap menjadi kabar baik. Dengan langkah stabilisasi yang berlanjut, inflasi pangan diperkirakan bisa ditekan lebih jauh.
Masyarakat diharapkan tetap bijak dalam berbelanja, serta memanfaatkan momentum turunnya harga untuk menjaga kestabilan konsumsi rumah tangga. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










