Surabaya,EKOIN.CO- Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono meminta Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) segera menyusun proposal bisnis yang matang dan realistis. Penyusunan ini disebut penting karena KDMP akan memasuki fase operasional pada Oktober mendatang. Gabung WA Channel EKOIN untuk update cepat berita ekonomi.
Menurut Ferry, proposal bisnis harus mencakup pemetaan potensi desa, analisis pasar, proyeksi keuangan, serta strategi pemasaran yang jelas. Dengan demikian, KDMP dapat memiliki arah yang kuat serta posisi tawar yang lebih baik ketika mengajukan pembiayaan ke bank atau mitra strategis.
“Sejak dibentuk pada 21 Juli oleh Presiden Prabowo, kan ada tenggang waktu tiga bulan. Sebenarnya Oktober mulai kita operasional. Tapi September ini sudah mulai (fase operasional),” kata Ferry di Surabaya, Minggu.
Proposal Bisnis Jadi Kunci KDMP
Ferry menegaskan, proposal yang matang menjadi pijakan utama agar KDMP benar-benar berfungsi sebagai wadah penjualan, penampungan produk masyarakat desa, sekaligus perpanjangan tangan program unggulan pemerintah.
Ia menambahkan, pemerintah telah menyiapkan dukungan pendanaan besar untuk pengembangan koperasi tersebut. Menteri Keuangan sebelumnya mengalokasikan Sisa Anggaran Lebih (SAL) sekitar Rp16 triliun untuk mengoperasionalkan 10.000 hingga 15.000 KDMP di seluruh Indonesia.
“Alokasi tersebut dipastikan akan bertambah untuk mendukung pengembangan Kopdes Merah Putih secara lebih luas,” ujarnya.
Selain pendanaan, pemerintah juga memperkuat tata kelola koperasi desa. Saat ini, pengurus dan pengawas KDMP telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa Merah Putih untuk memasukkan data. Sistem ini diharapkan memudahkan pengawasan dan memperkuat mitigasi risiko.
Aturan Baru untuk Pengelolaan KDMP
Ferry menjelaskan, pemerintah juga tengah menyiapkan peraturan terkait pengelolaan tambang dan mineral oleh KDMP. Regulasi ini akan menjadi payung hukum agar koperasi dapat menjalankan fungsinya dengan jelas dan berkesinambungan.
Dengan berbagai dukungan tersebut, KDMP diharapkan mampu menjadi pusat ekonomi desa yang lebih produktif dan inklusif. Proposal bisnis yang matang menjadi langkah pertama agar program ini tidak hanya berjalan administratif, tetapi juga menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat desa.
Kehadiran KDMP disebut dapat membuka jalur pemasaran baru bagi produk desa, meningkatkan nilai tambah hasil pertanian maupun kerajinan, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi desa.
Ferry juga menekankan bahwa strategi bisnis yang realistis akan membuat KDMP lebih mudah memperoleh akses pembiayaan. Hal ini penting agar koperasi dapat menggerakkan modal kerja tanpa terlalu bergantung pada dana pemerintah semata.
Program ini juga diproyeksikan menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. Dengan tata kelola yang baik, KDMP diharapkan mampu menjadi model koperasi modern berbasis digital yang transparan dan akuntabel.
Ke depan, KDMP akan memainkan peran penting dalam rantai pasok nasional, khususnya dalam penyerapan produk desa untuk masuk ke pasar lebih luas. Proposal bisnis yang solid menjadi pondasi agar tujuan besar ini dapat tercapai.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










