Jakarta EKOIN.CO – Industri peralatan listrik mulai menatap peluang baru setelah Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 resmi diluncurkan. Dorongan pertumbuhan permintaan diprediksi datang tidak hanya dari proyek domestik, tetapi juga dari pasar ekspor yang semakin terbuka.
Gabung WA Channel EKOIN di sini.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI), Yohanes P. Widjaja, menegaskan bahwa semester II-2025 menjadi momentum perbaikan industri. Proyek kelistrikan yang dikerjakan PT PLN (Persero) maupun pihak swasta menjadi penopang utama.
Menurut Yohanes, peluang ini semakin jelas sejak RUPTL 2025–2034 diumumkan pada 26 Mei 2025. “Kami melihat industri peralatan listrik memiliki prospek yang cukup baik, baik di dalam negeri maupun pasar ekspor,” ujarnya.
Peluang Pasar Peralatan Listrik
APPI memprediksi kebutuhan peralatan listrik akan meningkat seiring pembangunan infrastruktur energi. Dalam RUPTL terbaru, PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit, transmisi, dan distribusi yang otomatis memerlukan suplai komponen.
Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan PLN, sektor swasta juga aktif membangun proyek-proyek energi yang ikut mendorong permintaan. Hal ini membuka ruang besar bagi produsen dalam negeri untuk memperluas produksi.
Potensi ekspor juga menjadi fokus strategis. Produsen Indonesia diyakini mampu bersaing dengan produk luar negeri, terutama di kawasan Asia Tenggara yang tengah gencar memperkuat ketahanan energi.
Ekspansi dan Strategi Industri
Yohanes menekankan bahwa daya saing produk lokal perlu ditingkatkan melalui efisiensi produksi dan adopsi teknologi. “Jika kualitas terjaga dan harga kompetitif, pasar luar negeri akan lebih mudah ditembus,” kata Yohanes.
APPI mendorong anggotanya untuk menjalin kemitraan dengan investor serta memperkuat rantai pasok domestik. Dengan demikian, ketergantungan pada produk impor bisa dikurangi.
Selain itu, pemerintah diharapkan memberi dukungan melalui kebijakan fiskal, insentif, dan pembiayaan yang memudahkan industri untuk mengembangkan kapasitas produksi.
Kalangan produsen menilai, keterlibatan dalam proyek PLN maupun swasta memberikan kepastian permintaan dalam jangka panjang. Hal ini menjadi modal kuat bagi industri peralatan listrik dalam memperluas pasar ekspor.
Dengan peta jalan RUPTL 2025–2034, arah pembangunan kelistrikan nasional semakin jelas. Industri peralatan listrik kini memiliki pijakan strategis untuk tumbuh, baik dari dalam negeri maupun melalui ekspansi internasional.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










