EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda EKOBIS EKONOMI

LPS Terima 2,5 Miliar Serangan Siber dalam Dua Pekan

Sepanjang 17 Juni hingga 3 Juli 2025, LPS menerima 2,5 miliar serangan siber jenis DoS, memunculkan kekhawatiran besar akan lemahnya infrastruktur keamanan data lembaga keuangan nasional menurut pakar keamanan digital UGM.

Agus DJ oleh Agus DJ
10 Juli 2025
dalam EKONOMI, HUKUM, KEUANGAN, TEKNOLOGI
0
A A
0
LPS Terima 2,5 Miliar Serangan Siber dalam Dua Pekan

Sumber foto pexels.com

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, EKOIN.CO – Serangan siber dalam skala besar kembali mengancam stabilitas sektor keuangan Indonesia. Sepanjang 17 Juni hingga 3 Juli 2025, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi target serangan distributed denial of service (DoS) yang mencapai 2,5 miliar kali. Serangan ini menunjukkan betapa gentingnya keamanan digital di tengah transformasi teknologi yang kian pesat.

Ancaman tersebut bukan hanya berdampak pada teknis operasional, namun juga menyangkut reputasi lembaga dan stabilitas ekonomi nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Prof. Ridi Ferdiana, pakar keamanan data digital Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (8/7). Ia menilai sistem keamanan sejumlah institusi masih sangat rentan.

Menurut Prof. Ridi, banyak sistem pengoperasian data di sektor keuangan dan perbankan masih dijalankan dengan teknologi usang. “Beberapa bahkan kita temukan masih menggunakan versi 2008 untuk sebuah Windows Server ataupun bahkan yang lebih lama,” ujarnya saat dihubungi di Yogyakarta.

Ia menekankan pentingnya pembaruan sistem operasi dan penguatan infrastruktur digital legacy. Hal ini penting karena proses pengamanan (patching) terhadap ancaman siber membutuhkan waktu lama, bisa mencapai lebih dari 24 jam untuk tiap instance. Proses ini semakin rumit jika infrastruktur data yang dimiliki cukup besar.

Prof. Ridi juga menyoroti keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, serta pentingnya penerapan regulasi dan standar internasional yang ketat. “Harusnya kepatutan regulasi dan standar internasional yang menambah aktivitas ekstra,” tuturnya.

Berita Menarik Pilihan

Ini Daftar Perorangan dan Korporasi Penerima Keuntungan dari Korupsi Laptop Chromebook

Eks Jubir Febri Diansyah: KPK Sekarang Sudah Jauh Berbeda Sejak 2019

Kolaborasi dan Teknologi Ancaman Nyata

Untuk mengantisipasi serangan siber lebih jauh, Prof. Ridi menyarankan agar lembaga-lembaga strategis memiliki sistem threat intelligence yang mampu menganalisis ancaman secara real time. Teknologi ini dapat mendeteksi sekitar 85 persen serangan awal sebelum berdampak luas.

Selain itu, kerja sama lintas lembaga seperti dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan penyedia layanan internet (ISP) menjadi langkah krusial. Kolaborasi ini memungkinkan mitigasi serangan lebih cepat dan tepat. “Seperti dukungan dari penyedia ISP, sehingga kita bisa melakukan proses indicator compromise dari awal,” katanya.

Ia mencontohkan jika serangan muncul di satu wilayah seperti Yogyakarta, maka dapat langsung dicegah melalui jalur internasional seperti Singapura. Kerja sama semacam ini, lanjutnya, mempercepat proses blokade terhadap lalu lintas digital yang mencurigakan.

Lebih lanjut, Prof. Ridi juga mengingatkan pentingnya pembagian indikator compromise (IOC) secara terbuka dan berkelanjutan dengan pihak BSSN. Menurutnya, BSSN memiliki data dan pola serangan yang bisa menjadi rujukan bagi lembaga lain.

“Harus ada kolaborasi dengan BSSN ataupun pemangku kepentingan,” tegasnya. Langkah ini penting agar institusi tidak berjalan sendiri dalam menghadapi ancaman digital yang kini bersifat global dan saling terkoneksi.

Perlu Simulasi dan Otomasi Sistem

Selain teknologi dan kolaborasi, Prof. Ridi juga menekankan perlunya simulasi insiden sebagai bentuk kesiapsiagaan. Ia menilai simulasi akan meningkatkan kemampuan tim dalam merespons serangan secara cepat dan tepat sasaran.

“Tujuannya sebenarnya latihan simulasi ini mempercepat respon tim pada saat terjadi insiden,” jelasnya. Dengan demikian, organisasi tidak hanya bergantung pada sistem, tetapi juga pada kesiapan manusianya.

Di sisi lain, ia juga mengusulkan otomasi sistem untuk mempercepat proses penambalan keamanan. Otomasi terutama diperlukan pada sistem patch management, mengingat sebagian besar serangan memanfaatkan celah keamanan lama yang belum ditutup.

“Terakhir, yang perlu kita pikirkan juga kita perlu melakukan otomasi, terutama untuk patch management. Karena sebagian besar serangan itu memanfaatkan celah keamanan dari sistem operasi ataupun aplikasi yang lain,” katanya.

Serangan siber terhadap LPS menjadi alarm penting bahwa institusi strategis di Indonesia belum memiliki sistem pertahanan digital yang cukup kuat. Dengan jumlah serangan mencapai miliaran kali, menjadi bukti bahwa keamanan digital kini bukan sekadar isu teknis, melainkan ancaman sistemik yang menyangkut kestabilan negara. Infrastruktur digital yang lama dan belum diperbarui menjadi titik lemah yang harus segera diperbaiki.

Pendekatan yang disarankan oleh Prof. Ridi menunjukkan bahwa perlindungan terhadap data dan sistem tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan strategi menyeluruh yang mencakup pembaruan teknologi, penguatan sumber daya manusia, kerja sama antar lembaga, hingga penggunaan sistem analitik berbasis intelijen ancaman. Ancaman digital tidak mengenal batas, sehingga sinergi menjadi satu-satunya cara bertahan di era konektivitas tinggi.

Terakhir, langkah konkret seperti simulasi insiden dan otomasi sistem adalah kunci dalam menghadapi serangan yang datang tiba-tiba. Kecepatan dan ketepatan respons menjadi elemen penting yang membedakan sebuah insiden dari potensi krisis besar. Jika tidak segera dibenahi, maka serangan berikutnya bisa berdampak lebih luas dan merugikan stabilitas ekonomi nasional maupun reputasi global.(*)

Tags: BSSNDoS attackISPkeamanan datakolaborasi keamanan digitalLPSnetwork scrubbingpatch managementProf. Ridi Ferdianaserangan sibersimulasi insidensistem operasi usangthreat intelligenceUniversitas Gadjah MadaWindows Server 2008
Agus DJ

Agus DJ

Berita Terkait

Ketiga terdakwa menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta dalam perkara korupsi program digitalisasi pendidikan

Ini Daftar Perorangan dan Korporasi Penerima Keuntungan dari Korupsi Laptop Chromebook

oleh Yudi Permana
17 Desember 2025
0
0

Jakarta, ekoin.co - Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang perdana dengan...

Eks Jubir Febri Diansyah: KPK Sekarang Sudah Jauh Berbeda Sejak 2019

Eks Jubir Febri Diansyah: KPK Sekarang Sudah Jauh Berbeda Sejak 2019

oleh Yudi Permana
28 November 2025
0
21

Jakarta, ekoin.co – Praktisi Hukum, Febri Diansyah menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami perubahan drastis sejak 2019. Menurutnya, terjadi pelemahan...

Dugaan Korupsi Investasi Telkom ke GoTo Harus Diusut Tuntas Kejagung, PRIC: Publik Harus Kawal Transparansi BUMN

Dugaan Korupsi Investasi Telkom ke GoTo Harus Diusut Tuntas Kejagung, PRIC: Publik Harus Kawal Transparansi BUMN

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
65

Jakarta, ekoin.co — Paradigma Research and Ideas Center (PRIC) menilai langkah Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) membuka penyelidikan...

KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan di MPR, Formappi: Mencoreng Reputasi sebagai Lembaga Negara

Ini Alasan KPK Serahkan Berkas Penyidikan Korupsi Pengadaan Google Cloud ke Kejagung

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
35

Jakarta, ekoin.co - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan alasan melimpahkan atau menyerahkan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Google Cloud...

Rekomendasi Untuk Anda

Pabrik Baru BLES Beroperasi, Serap 250 Pekerja

Pabrik Baru BLES Beroperasi, Serap 250 Pekerja

30 Juli 2025
10
Strategi Sumitronomics Jadi Basis Pembangunan Ekonomi Indonesia

Strategi Sumitronomics Jadi Basis Pembangunan Ekonomi Indonesia

4 Oktober 2025
9
MQK Internasional Pertama Diresmikan, Santri Dunia Siap Berlaga

MQK Internasional Pertama Diresmikan, Santri Dunia Siap Berlaga

9 Juli 2025
6
Konflik Israel-Iran Kian Memanas Pasca Gencatan Senjata

Konflik Israel-Iran Kian Memanas Pasca Gencatan Senjata

16 Agustus 2025
13
Kebakaran Siang Bolong Hanguskan Permukiman Padat di Cempaka Putih

Kebakaran Siang Bolong Hanguskan Permukiman Padat di Cempaka Putih

3 Agustus 2025
17

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version