EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda PERISTIWA

Sedang Trend Sewa Kantor di China Untuk Pura Pura Kerja Karena Malu Nganggur

Anak muda China menyewa kantor untuk pura-pura kerja. Mereka berharap rutinitas ini memotivasi cari pekerjaan.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
18 Juli 2025
dalam PERISTIWA
0
A A
0
Sedang Trend Sewa Kantor di China Untuk Pura Pura  Kerja Karena Malu Nganggur
Share on FacebookShare on Twitter

Beijing  EKOIN.CO – Fenomena baru sedang menyita perhatian di China, di mana anak muda pengangguran kini ramai-ramai menyewa ruang kantor palsu untuk berpura-pura bekerja. Tren ini berkembang sejak awal 2025 sebagai respons terhadap meningkatnya angka pengangguran usia muda di negara tersebut.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Kantor Palsu Dilengkapi Fasilitas Layaknya Perusahaan Asli

Kantor-kantor palsu ini biasanya terletak di gedung perkantoran sungguhan dan menawarkan berbagai paket dengan biaya mulai dari 30 hingga 50 yuan per hari, atau sekitar Rp 68.000 hingga Rp 113.000. Fasilitas yang disediakan mencakup meja kerja pribadi, Wi-Fi, makan siang, serta suasana kerja profesional. Beberapa tempat bahkan menambahkan opsi tugas-tugas fiktif dan jabatan palsu agar suasana kantor lebih meyakinkan.

Dikutip dari media lokal dan platform sosial seperti Xiaohongshu, para pengguna layanan ini sebagian besar merupakan lulusan baru atau pekerja yang kehilangan pekerjaan. Mereka datang mengenakan pakaian formal, duduk di depan komputer, dan berinteraksi dengan “rekan kerja” yang juga menyewa ruang di tempat yang sama.

Salah satu penyedia layanan di Beijing mengatakan bahwa permintaan meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir. “Banyak klien kami hanya ingin merasa sedang produktif atau kembali ke rutinitas,” ujar manajer operasional kantor tersebut.

Berita Menarik Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

Tren ini bukan sekadar hiburan. Beberapa pengguna menyatakan mereka ingin menjaga disiplin diri sambil tetap mencari pekerjaan sesungguhnya. Bahkan, ada yang mengklaim merasa lebih termotivasi untuk melamar kerja setelah menjalani simulasi kerja di kantor palsu ini.

Pengangguran Anak Muda Memicu Kebutuhan Akan Rutinitas

Menurut laporan media Tiongkok, angka pengangguran kaum muda di China terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak dari mereka merasa malu tinggal di rumah tanpa aktivitas tetap. Untuk menghindari tekanan sosial dan mempertahankan rutinitas, mereka memilih solusi tidak lazim ini.

“Orang tua saya pikir saya bekerja di perusahaan rintisan. Padahal, saya ke kantor pura-pura ini tiap hari,” ujar seorang pengguna berusia 24 tahun dalam sebuah unggahan viral. Ia mengaku merasa bersalah terus menganggur di rumah, dan setidaknya dengan datang ke kantor sewaan, ia merasa memiliki tujuan harian.

Selain itu, beberapa penyedia layanan juga menawarkan simulasi proyek tim dan rapat daring untuk menciptakan kesan kesibukan yang realistis. Ada pula interaksi dengan “rekan kerja nakal,” yaitu aktor yang sengaja diciptakan untuk menambah dinamika lingkungan kerja seperti konflik kecil atau persaingan sehat.

Meski tampak aneh bagi sebagian orang, tren ini justru mendapat sambutan positif dari sebagian pengguna internet di China. Banyak yang menyebutnya sebagai cara kreatif dan tidak merugikan siapa pun untuk mengatasi kebosanan dan tekanan akibat pengangguran.

Media lokal juga mencatat bahwa beberapa peserta program ini berhasil mendapatkan pekerjaan sungguhan setelah menjalin koneksi dengan sesama pengguna di kantor palsu tersebut. Hal ini menjadikan tren tersebut tidak sepenuhnya sia-sia bagi beberapa orang.

Kendati demikian, sejumlah pakar menyatakan kekhawatiran bahwa tren ini juga mencerminkan tekanan sosial luar biasa terhadap kaum muda. Banyak di antara mereka merasa terpaksa menciptakan ilusi kerja untuk menghindari stigma.

Tren ini juga telah menarik perhatian masyarakat luas, bahkan menjadi bahan diskusi di berbagai forum pendidikan dan ketenagakerjaan. Para pakar menyarankan agar kebijakan pemerintah lebih diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja nyata daripada membiarkan fenomena seperti ini berkembang.

Di sisi lain, tren ini telah menginspirasi para wirausahawan untuk mengembangkan layanan serupa di kota-kota besar lain seperti Shanghai dan Shenzhen. Kantor-kantor sewaan dengan model serupa mulai bermunculan dan bersaing dalam menyediakan pengalaman kerja yang lebih “nyata.”

Bahkan di beberapa tempat, pengelola telah menyediakan fitur bonus seperti sistem penilaian kinerja, papan target kerja, dan “bos palsu” yang memberikan motivasi harian. Semua ini dilakukan untuk menciptakan pengalaman kerja yang sedekat mungkin dengan kehidupan profesional sungguhan.

Sebagian dari peserta juga menjadikan pengalaman ini sebagai bahan untuk konten media sosial, dari eksperimen sosial hingga dokumentasi perjuangan mencari kerja. Hal ini turut menjadikan tren tersebut viral di dunia maya, khususnya di kalangan Gen Z Tiongkok.

Tidak sedikit pula yang menyewa kantor ini hanya untuk alasan hiburan atau sebagai pelarian dari tekanan rumah. Meski begitu, motif pribadi setiap pengguna sangat beragam dan sulit disamaratakan.

Beberapa pengamat menyebut bahwa tren ini adalah bentuk “pelarian aktif,” di mana pengangguran mencoba mengisi kekosongan waktu dengan sesuatu yang memberi ilusi produktivitas dan kedisiplinan. Di sisi lain, ada pula kekhawatiran bahwa fenomena ini bisa menormalisasi pengangguran.

Fakta bahwa tren ini terus berkembang justru membuka diskusi lebih dalam tentang kondisi psikologis dan sosial anak muda di China saat ini. Rasa malu, tekanan dari keluarga, dan ketidakpastian masa depan menjadi faktor utama yang mendorong lahirnya solusi semu ini.

Walaupun tidak menawarkan solusi jangka panjang, kantor-kantor pura-pura ini tampaknya menjadi penyangga emosional sementara bagi mereka yang sedang dalam masa sulit mencari pekerjaan. Namun, efektivitasnya tetap menjadi perdebatan.

dari tren ini menunjukkan bahwa anak muda kini semakin kreatif dalam mengatasi tekanan sosial, meski solusi yang diambil bersifat simbolik. Keberadaan kantor palsu menjadi semacam pelipur lara, sekaligus tempat untuk menjaga ritme hidup.

Namun, munculnya kantor sewaan sebagai alternatif kerja palsu juga mencerminkan adanya krisis kepercayaan terhadap sistem ketenagakerjaan. Jika tidak ditangani, tren ini bisa berkembang menjadi pola sosial baru yang kompleks.

Kehadiran kantor palsu pun memperlihatkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan di dunia kerja. Anak muda harus menyesuaikan ekspektasi sambil berjuang mempertahankan harga diri mereka.

Pemerintah dan sektor swasta diharapkan segera menanggapi dengan menciptakan lebih banyak peluang kerja, terutama bagi lulusan baru dan pekerja usia muda. Intervensi strategis sangat diperlukan agar generasi muda tidak terjebak dalam rutinitas ilusi seperti ini.

Diperlukan juga edukasi publik agar masyarakat dapat memahami tekanan yang dihadapi anak muda pengangguran. Kesadaran kolektif ini bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih suportif tanpa perlu memaksa mereka menyembunyikan status pengangguran dengan berpura-pura bekerja. (*)

 

Tags: anak muda Chinakantor palsupekerjaan fiktifpengangguranrutinitas kerjatren sosial
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
219

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
38

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Pengusaha Minyak Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Waspadai Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang Terhadap Jampidsus Kejagung

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
28

Jakarta, ekoin.co - Gelombang pemberantasan korupsi yang tengah digencarkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam hal ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana...

Rekomendasi Untuk Anda

Lelang Barang Rampasan KPK September 2025: Lokasi, Harga, dan Syarat

Lelang Barang Rampasan KPK September 2025: Lokasi, Harga, dan Syarat

11 September 2025
7
Imigran Kanada 2025-2027 Akan Dibatasi

Imigran Kanada 2025-2027 Akan Dibatasi

26 Juni 2025
13
Satgas TMMD Kodim 1506/Namlea Bangun Reol/Drainase Raksasa di Desa Waenono

Satgas TMMD Kodim 1506/Namlea Bangun Reol/Drainase Raksasa di Desa Waenono

25 Juli 2025
13
Tarif Baru Trump Ancam Ekonomi Global , Uni Eropa Terancam Balas Tarif Impor Trump

Tarif Baru Trump Ancam Ekonomi Global , Uni Eropa Terancam Balas Tarif Impor Trump

13 Juli 2025
7
Kejari Sidoarjo Sita 951 Juta Rupiah Hasil  Korupsi Kades Entalsewu

Kejari Sidoarjo Sita 951 Juta Rupiah Hasil Korupsi Kades Entalsewu

17 September 2025
5

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.