EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda PERISTIWA

Pieter Zulkifli Kritik Pedas Soal Pengiriman 10.000 Ton Beras ke Palestina

Empati tak boleh mengabaikan kebutuhan rakyat sendiri. Pemerintah diminta utamakan rakyat sebelum bantu luar.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
20 Juli 2025
dalam PERISTIWA
0
A A
0
Pieter Zulkifli Kritik Pedas Soal Pengiriman  10.000 Ton Beras ke Palestina
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, EKOIN.CO – Pengamat hukum dan politik Pieter C Zulkifli menyampaikan kritik tajam atas kebijakan pengiriman 10.000 ton beras dari Indonesia ke Palestina. Menurutnya, langkah tersebut berpotensi menjadi bentuk empati semu, apalagi dilakukan di tengah krisis pangan yang masih membelenggu jutaan warga dalam negeri.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta pada Sabtu, 19 Juli 2025, Pieter menyebut bahwa tindakan tersebut mencerminkan kegagalan dalam menetapkan prioritas nasional. Ia menyoroti bahwa pemimpin tidak seharusnya diukur dari citra global, melainkan dari kepedulian nyata terhadap kesejahteraan rakyatnya sendiri.

Solidaritas Dipertanyakan di Tengah Krisis Pangan

Pieter menekankan bahwa penderitaan rakyat Palestina memang memprihatinkan dan patut mendapat empati. Namun ia mempertanyakan kelayakan Indonesia untuk berbagi, ketika kondisi di dalam negeri sendiri masih memprihatinkan. Menurutnya, bantuan kemanusiaan semestinya tidak dilakukan dengan mengabaikan kebutuhan domestik yang mendesak.

Berita Menarik Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

“Apakah bangsa ini benar-benar dalam posisi mampu berbagi, ketika perut sendiri belum kenyang?” ujarnya. Pieter merujuk pada data yang menunjukkan lebih dari 20 juta warga Indonesia masih mengalami kerawanan pangan. Ia juga menyebut bahwa angka stunting di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Kalimantan masih tinggi.

Dalam pandangannya, rakyat Indonesia tidak menolak pemberian bantuan kepada Palestina. Namun mereka mempertanyakan logika kebijakan yang lebih mengedepankan pencitraan di mata dunia, dibanding pemenuhan kebutuhan rakyatnya sendiri yang masih lapar.

“Ini bukan soal menolak membantu, tetapi soal keadilan dalam prioritas. Rakyat menuntut bukti nyata bahwa pemimpinnya berpihak kepada mereka terlebih dahulu,” kata Pieter.

Ketimpangan Kebijakan dan Ancaman Ketahanan Pangan

Lebih jauh, Pieter mengungkapkan bahwa pengiriman bantuan tersebut dilakukan di tengah menurunnya cadangan beras nasional. Ia menyebut bahwa awal tahun ini, stok beras pemerintah sempat berada di bawah ambang batas aman, akibat gangguan iklim dan gagal panen di sejumlah wilayah.

Menurutnya, keputusan mengirim beras ke luar negeri bukan hanya soal logistik, tetapi menunjukkan keberpihakan pemimpin dalam menentukan arah kebijakan. Hal itu makin terasa getir, saat rakyat menyaksikan para pejabat sibuk dalam panggung diplomatik internasional, sementara kondisi domestik terabaikan.

“Ketimpangan kehidupan masyarakat Indonesia jarang tersentuh kebijakan politik negara,” tegas Pieter. Ia menambahkan bahwa gaya hidup hedonis di kalangan elite turut memperlebar jurang antara rakyat dan penguasa.

Mengutip laporan SMERU Research Institute, Pieter juga mengungkap bahwa ketimpangan akses pangan dan gizi di Indonesia justru meningkat sejak 2022. Faktor pandemi serta lonjakan harga global memperburuk kondisi yang sudah rapuh.

Pieter menyarankan agar empati terhadap Palestina tetap disalurkan, namun dalam bentuk lain yang lebih proporsional. Ia mencontohkan dukungan diplomatik, bantuan medis, atau peran aktif dalam forum perdamaian sebagai alternatif yang tetap bermakna.

Ia juga mengingatkan bahwa Prabowo Subianto, sebagai Presiden, memiliki peluang besar mencatat sejarah sebagai pemimpin yang berpihak kepada rakyat kecil. Namun langkah awalnya harus menunjukkan bahwa kepentingan rakyat Indonesia menjadi yang utama.

“Tangan yang terulur ke luar negeri akan lebih bermakna bila tangan yang sama juga cepat menolong dusun-dusun miskin di pelosok negeri,” ujar Pieter.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu juga menekankan pentingnya keberpihakan konkret dalam kebijakan domestik. Ia mengingatkan bahwa konstitusi menugaskan negara untuk menjamin kesejahteraan rakyat, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan.

Pieter tidak mempersoalkan bantuan sebagai bentuk diplomasi kemanusiaan. Namun menurutnya, kekuatan moral Indonesia di mata dunia hanya bisa kokoh bila berpijak pada keadilan dan kepekaan terhadap masalah dalam negeri.

“Empati akan kehilangan makna jika hanya menjadi retorika diplomatik yang tidak menyentuh realitas rakyat sendiri,” katanya mengakhiri.

Sementara itu, Kementerian Pertanian telah secara resmi melepas pengiriman 10.000 ton beras ke Palestina pada Senin, 7 Juli 2025. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia.

Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di hari yang sama, Amran menyebut bahwa pengiriman bantuan pangan tersebut merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto menjelang keberangkatannya ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Brasil.

“Empati terhadap Palestina adalah hal yang patut dihargai. Namun publik juga tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan di dalam negeri,” kata Amran.

Kebijakan ini pun memunculkan perdebatan publik. Banyak pihak mempertanyakan apakah pengiriman beras tersebut mencerminkan kondisi surplus pangan atau hanya sebatas simbol diplomasi politik luar negeri.

Data dari Perum Bulog menunjukkan bahwa pada Februari 2025, cadangan beras pemerintah mengalami penurunan signifikan akibat perubahan iklim. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa pengiriman ke luar negeri justru berisiko memperburuk ketahanan pangan nasional.

Dalam konteks ini, kebijakan pengiriman 10.000 ton beras ke Palestina bukan hanya soal hubungan luar negeri, tetapi juga menjadi indikator dari bagaimana pemimpin memprioritaskan rakyatnya sendiri.

Pemerintah diminta untuk lebih transparan dalam menentukan arah kebijakan bantuan luar negeri, agar tidak menimbulkan kesan bahwa kepentingan domestik dikorbankan demi pencitraan internasional.

kritik Pieter menjadi refleksi mendalam bahwa diplomasi dan empati perlu selaras dengan kondisi riil dalam negeri. Kepekaan terhadap penderitaan rakyat sendiri adalah pondasi utama dari setiap kebijakan luar negeri yang etis dan bermakna.

Masyarakat Indonesia membutuhkan komitmen nyata dari pemerintah untuk menanggulangi krisis pangan. Bantuan ke luar negeri harus didasari pada kapasitas dan kelayakan, bukan sekadar tuntutan simbolik atau popularitas.

Sebelum berbagi ke luar, pemerintah perlu memastikan bahwa akses pangan, gizi anak, dan ketahanan keluarga miskin di berbagai daerah sudah terpenuhi secara layak.

Pemerintah juga diharapkan mengedepankan keadilan dalam membuat keputusan, agar rakyat tidak merasa tertinggal di negerinya sendiri. Kebijakan harus membumi, bukan hanya menjulang di forum internasional.

Pemimpin yang berpihak kepada rakyatnya akan lebih dihormati di dunia, karena kekuatan moral yang sejati tumbuh dari keberanian untuk merawat rumah sendiri sebelum membantu tetangga.(*)


 

Tags: bantuan kemanusiaankrisis panganPalestinapengiriman berasPieter ZulkifliPrabowo Subianto
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
226

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Pengusaha Minyak Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Waspadai Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang Terhadap Jampidsus Kejagung

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
29

Jakarta, ekoin.co - Gelombang pemberantasan korupsi yang tengah digencarkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam hal ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana...

Rekomendasi Untuk Anda

Ukraina Punya Rudal Flamingo, Senjata Mematikan-Momok Baru Rusia

Ukraina Punya Rudal Flamingo, Senjata Mematikan-Momok Baru Rusia

30 Agustus 2025
2
Banyak yang Bilang Tidak Mungkin, Petani Desa Gunung Anten Kini Rasakan Manfaat Reforma Agraria*

Banyak yang Bilang Tidak Mungkin, Petani Desa Gunung Anten Kini Rasakan Manfaat Reforma Agraria*

25 September 2025
12
Keseharian Okan Cornelius: Antara Syuting, Beribadah, dan Fokus Besarkan Anak

Keseharian Okan Cornelius: Antara Syuting, Beribadah, dan Fokus Besarkan Anak

7 Juli 2025
26
Bank Mandiri Raih Empat Penghargaan OJK, Bukti Komitmen Akselerasi Inklusi Keuangan

Bank Mandiri Raih Empat Penghargaan OJK, Bukti Komitmen Akselerasi Inklusi Keuangan

26 Agustus 2025
4
Jenderal Afrika Selatan Maphwanya Dukung Iran dan Palestina

Jenderal Afrika Selatan Maphwanya Dukung Iran dan Palestina

18 Agustus 2025
5

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version