EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda PERISTIWA INTERNASIONAL

Pertahanan Darat Kamboja Buat Thailand Terdesak Strategi Hutan Kacaukan Pasukan

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
1 Agustus 2025
dalam INTERNASIONAL, PERISTIWA
0
A A
0
Pertahanan Darat Kamboja Buat Thailand Terdesak Strategi Hutan Kacaukan Pasukan
Share on FacebookShare on Twitter

Phnom Penh EKOIN.CO – Kamboja mengandalkan taktik pertahanan darat untuk menghadang serangan dari Thailand dalam konflik terbaru di sepanjang perbatasan kedua negara. Meski tak memiliki armada jet tempur modern, Kamboja memaksimalkan penggunaan ranjau darat, jebakan di hutan, dan jaringan terowongan sebagai pertahanan utama.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Sebagaimana dilaporkan oleh Eurasian Times, strategi tersebut membuat pasukan Thailand kesulitan melakukan penetrasi ke wilayah yang dijaga pasukan Kamboja. Dalam bentrokan terbaru, tentara Thailand dikabarkan mengalami kerugian logistik karena serangan mendadak yang dilakukan Kamboja melalui lorong bawah tanah.

Tidak hanya itu, jebakan hutan yang disiapkan pasukan Kamboja juga menjadi tantangan berat bagi tentara Thailand. Setiap langkah di medan hutan menjadi berbahaya karena keberadaan ranjau darat dan alat jebakan tradisional yang dipasang secara tersembunyi.

Pertahanan Gerilya di Medan Hutan

Dalam perang perbatasan tersebut, medan hutan yang rapat menjadi arena utama pertempuran. Kamboja, yang tidak mengoperasikan jet tempur, justru memiliki keunggulan dalam menguasai jalur-jalur tersembunyi di wilayah tersebut.

Berita Menarik Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

Menurut laporan yang sama, sistem terowongan bawah tanah memungkinkan pergerakan senyap pasukan Kamboja. Mereka dapat melancarkan serangan tiba-tiba lalu menghilang sebelum pasukan Thailand sempat membalas.

Ranjau darat menjadi alat utama untuk memperlambat laju pasukan musuh. Dengan medan yang telah dipasangi jebakan secara sistematis, tentara Thailand harus bergerak sangat hati-hati dan lambat.

Efek psikologis juga menjadi bagian penting dari taktik ini. Ketakutan akan serangan mendadak dari dalam hutan memengaruhi moral pasukan Thailand yang terpaksa membatasi operasi militernya di wilayah tersebut.

Jet Tempur Tak Diperlukan

Ketidakhadiran jet tempur di pihak Kamboja membuat negara tersebut fokus memperkuat strategi pertahanan darat. Tanpa dominasi udara, Kamboja menempatkan pasukan elit di titik-titik strategis untuk melakukan operasi penyergapan.

Kehadiran terowongan dan jebakan memungkinkan perlawanan yang efektif tanpa harus mengandalkan kekuatan udara. Pasukan Kamboja dilatih khusus untuk bertahan dalam waktu lama di dalam hutan dengan persediaan logistik minimal.

Sementara itu, Thailand, yang memiliki keunggulan teknologi militer, justru kesulitan menyesuaikan diri dengan medan tempur yang tidak konvensional ini. Pesawat tempur Thailand tidak bisa beroperasi maksimal karena medan hutan yang terlalu rapat dan cuaca tropis yang kerap berubah.

Dengan demikian, bentrokan di perbatasan menjadi dominasi taktik darat. Serangan udara dianggap tidak efektif di area yang telah dipasangi banyak ranjau dan di mana pasukan lawan bersembunyi di bawah tanah.

Strategi Kamboja ini disebut sebagai bentuk pertahanan berbiaya rendah namun berdaya hasil tinggi. Dengan investasi minimal, negara tersebut mampu menahan laju militer negara tetangga yang secara teknologi lebih maju.

Hingga saat ini, tidak ada laporan resmi dari pemerintah kedua negara terkait jumlah korban atau kerusakan akibat bentrokan. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa situasi tetap tegang di sepanjang garis perbatasan.

Sejumlah analis militer menilai bahwa pendekatan Kamboja ini dapat menjadi model pertahanan alternatif bagi negara-negara dengan keterbatasan anggaran militer. Fokus pada medan tempur lokal menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi lawan yang lebih kuat.

Meski belum ada pernyataan resmi, beberapa pejabat Kamboja dilaporkan menyatakan bahwa strategi ini akan terus dikembangkan. Perluasan jaringan terowongan dan peningkatan jumlah jebakan hutan tengah menjadi prioritas.

Thailand, di sisi lain, disebut tengah mengkaji ulang strategi militernya untuk mengantisipasi perang gerilya semacam ini. Pelatihan khusus bagi pasukan hutan menjadi wacana baru di kalangan militer Thailand.

Dengan situasi perbatasan yang masih belum stabil, kedua negara diharapkan dapat menghindari eskalasi lebih lanjut. Beberapa pengamat menyerukan dialog damai guna meredakan ketegangan yang berpotensi membesar.


dari peristiwa ini menunjukkan bahwa kekuatan militer tidak hanya bergantung pada teknologi tinggi, namun juga kemampuan beradaptasi dengan kondisi lokal. Kamboja berhasil menunjukkan bagaimana taktik sederhana dapat mengimbangi kekuatan musuh.

Strategi pertahanan darat Kamboja menjadi bukti bahwa kreativitas dan pemanfaatan medan dapat menjadi kekuatan utama dalam konflik bersenjata. Hal ini sekaligus menunjukkan pentingnya pemahaman medan tempur.

Dengan menggunakan metode perang gerilya, Kamboja berhasil mempertahankan wilayahnya tanpa harus memiliki jet tempur. Keberhasilan ini bisa menjadi pelajaran penting bagi negara-negara berkembang lainnya.

Pertempuran ini juga menyoroti pentingnya persiapan jangka panjang dan kesiapan logistik. Tanpa perencanaan matang, operasi militer di medan sulit dapat menjadi bumerang.

Penting untuk dicatat bahwa konflik semacam ini membawa risiko besar bagi warga sipil di daerah perbatasan. Oleh karena itu, penyelesaian damai seharusnya tetap menjadi tujuan utama kedua negara.

Saran yang dapat diberikan adalah perlunya dialog diplomatik berkelanjutan antara Kamboja dan Thailand untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih luas. Upaya damai harus melibatkan pihak ketiga netral jika diperlukan.

Selain itu, penguatan sistem peringatan dini dan komunikasi antar kedua negara dapat menghindari salah paham yang berujung pada konflik bersenjata.

Negara-negara di kawasan juga diharapkan mendorong stabilitas kawasan melalui forum regional agar ketegangan perbatasan dapat diredam secara kolektif.

Bagi masyarakat sipil di wilayah konflik, perlindungan dan bantuan kemanusiaan harus menjadi prioritas. Keberadaan ranjau dan jebakan juga harus diperhatikan karena membahayakan warga setempat.

Akhirnya, penyelesaian masalah perbatasan secara permanen perlu dikejar melalui perundingan formal agar tidak terjadi konflik berulang di masa depan. (*)

Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
191

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
37

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
33

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Pengusaha Minyak Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Waspadai Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang Terhadap Jampidsus Kejagung

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
28

Jakarta, ekoin.co - Gelombang pemberantasan korupsi yang tengah digencarkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam hal ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana...

Rekomendasi Untuk Anda

RI Siapkan Pabrik Baterai 131 Triliun Rupiah  Bahlil: Rampung 2027

RI Siapkan Pabrik Baterai 131 Triliun Rupiah Bahlil: Rampung 2027

6 Agustus 2025
7
Kekerasan terhadap Perempuan Naik 2,4 Persen

Kekerasan terhadap Perempuan Naik 2,4 Persen

20 Agustus 2025
14
Nila Salin Pati Didorong Masuk Pasar Ekspor Global

Nila Salin Pati Didorong Masuk Pasar Ekspor Global

25 Juli 2025
28
Donald Trump umumkan tarif 100 persen untuk film asing tahun 2025

Trump Usulkan Tarif 100% Film Asing karena Dianggap Ancaman

5 Mei 2025
50
Warga Jombang Hadapi Kenaikan PBB Tanpa Demo

Warga Jombang Hadapi Kenaikan PBB Tanpa Demo

15 Agustus 2025
5

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi Indonesia
Developed by logeeka.id.