Temanggung, EKOIN.CO – PT Djarum, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, menargetkan pembelian tembakau dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sebanyak 6.000 ton pada musim panen tahun ini. Target tersebut menjadi angin segar bagi petani lokal yang mengandalkan komoditas tembakau sebagai sumber utama pendapatan.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
PT Djarum menyatakan bahwa pencapaian target pembelian tembakau itu tidak serta-merta dilakukan tanpa persyaratan. Tembakau yang akan dibeli harus memenuhi sejumlah standar kualitas yang sangat ketat sesuai spesifikasi internal perusahaan.
Menurut keterangan dari pihak PT Djarum yang dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Temanggung, tembakau yang diincar adalah jenis yang memiliki aroma kuat, tidak mengandung gula (zero sugar), serta berasal dari varietas unggulan seperti Kemloko. Varietas ini telah lama dikenal sebagai penghasil tembakau non-Virgin berkualitas tinggi.
Ciri khas dari varietas Kemloko terletak pada aroma dan rasa yang unik, menjadikannya bahan baku ideal untuk produksi kretek. Tembakau ini juga dikenal tahan terhadap perubahan cuaca serta memiliki produktivitas yang stabil, meskipun demikian, tetap ada ketergantungan pada kondisi iklim saat musim tanam.
Spesifikasi Ketat dan Seleksi Kualitas
Proses seleksi tembakau yang dilakukan PT Djarum sangat selektif. Selain varietas, indikator lain yang diperhatikan meliputi kualitas daun, warna, kekeringan, dan keseragaman. Tembakau yang tidak memenuhi kriteria meskipun berasal dari daerah unggulan akan langsung ditolak.
Dari pengalaman sebelumnya, tembakau dengan kekeringan yang tidak optimal atau daun yang tidak seragam dalam ukuran dan warna, cenderung tidak masuk ke dalam standar pembelian. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas produksi rokok kretek mereka.
Kondisi cuaca juga sangat menentukan kualitas panen tembakau. Musim kemarau panjang bisa menyebabkan daun menjadi terlalu kering dan rapuh, sedangkan curah hujan tinggi berisiko menimbulkan jamur atau pembusukan pada daun yang masih berada di ladang.
Pemantauan Panen dan Realisasi Bertahap
PT Djarum menyatakan bahwa pihaknya akan menyesuaikan realisasi pembelian secara bertahap sesuai perkembangan panen. Pemantauan kondisi cuaca, kualitas hasil panen, serta masukan dari lapangan akan menjadi dasar keputusan.
Menurut keterangan lanjutan dari laman Pemkab Temanggung, jika hasil panen tahun ini sesuai harapan, maka target 6.000 ton bisa tercapai. Namun, perusahaan tetap bersikap realistis dengan kemungkinan penyesuaian volume pembelian apabila kondisi tidak mendukung.
Langkah tersebut menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga hubungan jangka panjang dengan para petani mitra serta menjaga kualitas produknya di pasar nasional dan internasional.
Sementara itu, para petani menyambut baik rencana pembelian skala besar ini. Mereka berharap pendampingan teknis dari dinas pertanian maupun perusahaan dilakukan secara maksimal agar hasil panen bisa sesuai dengan standar yang diminta.
Kerja sama antara petani, pemerintah daerah, dan pihak industri dianggap penting untuk mempertahankan reputasi tembakau Temanggung sebagai salah satu tembakau terbaik di Indonesia. Wilayah ini telah lama menjadi pusat produksi tembakau berkualitas tinggi dengan karakter khas.
Dengan adanya perhatian dari perusahaan seperti PT Djarum, diharapkan pertanian tembakau di Temanggung bisa lebih berkembang dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat lokal, terutama saat musim panen tiba.
Beberapa kelompok tani sudah mulai melakukan persiapan intensif sejak awal tahun ini. Mereka melakukan perbaikan sistem irigasi, pemilihan bibit unggul, dan pelatihan teknis yang didampingi oleh penyuluh lapangan guna meningkatkan hasil dan kualitas.
Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung juga dilaporkan telah menyiapkan langkah-langkah untuk meminimalkan risiko gagal panen, seperti pemberian informasi dini soal cuaca serta penyediaan sarana produksi yang memadai.
Sementara itu, harga jual tembakau yang sesuai dengan kualitas juga menjadi harapan para petani. Dengan persyaratan ketat dari PT Djarum, mereka menginginkan harga yang setara dengan upaya yang telah dilakukan selama proses budidaya.
Industri rokok nasional seperti PT Djarum memiliki peran strategis dalam menyerap hasil pertanian lokal. Selain meningkatkan daya beli masyarakat, keberadaan industri ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Dalam jangka panjang, strategi pembelian tembakau berbasis kualitas dinilai akan meningkatkan daya saing produk pertanian lokal dan mendorong petani untuk terus berinovasi dalam metode budidaya.
Kepala Dinas Pertanian setempat menyatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi komunikasi antara petani dan pihak industri agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses pembelian. “Kami akan terus melakukan pendampingan di lapangan,” ujarnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa industri dan sektor pertanian dapat berjalan sinergis selama ada komunikasi yang terbuka dan dukungan teknis yang memadai. Harapannya, Temanggung tetap menjadi mercusuar tembakau nasional.
Langkah PT Djarum dalam menjaga kualitas tembakau melalui pembelian selektif dapat menjadi model kerja sama industri-pertanian yang berorientasi pada mutu dan keberlanjutan.
dari perkembangan ini menunjukkan bahwa integrasi antara kebutuhan industri dan kemampuan petani sangat mungkin dicapai melalui pendekatan berbasis kualitas dan komunikasi yang baik. PT Djarum telah menetapkan standar yang jelas, dan petani punya peluang besar untuk memenuhinya dengan pendampingan yang tepat.
Peran pemerintah dalam memastikan ketersediaan sarana produksi, pelatihan, dan informasi cuaca sangat penting untuk mendukung produktivitas petani. Ini akan memperkuat posisi Temanggung sebagai daerah sentra tembakau yang andal dan produktif.
Adanya target 6.000 ton dari PT Djarum juga berpotensi memberikan efek ekonomi luas, terutama dalam peningkatan pendapatan petani dan sektor perdagangan lokal. Namun, ketergantungan pada kondisi alam tetap menjadi tantangan yang perlu diantisipasi bersama.
Kebijakan pembelian berbasis kualitas juga dapat mendorong munculnya inovasi baru di kalangan petani dalam hal teknik budidaya maupun pemrosesan pasca panen. Dukungan dari seluruh pihak akan menjadi kunci utama.
Sebagai pemerintah daerah diharapkan dapat menambah program pelatihan khusus varietas tembakau unggul. Hal ini untuk memastikan hasil panen sesuai spesifikasi industri sekaligus meningkatkan kompetensi petani.
Pendampingan teknis perlu lebih ditingkatkan, terutama pada masa tanam dan panen. Penyuluh pertanian sebaiknya intens turun ke lapangan guna memberikan solusi langsung terhadap kendala di tingkat petani.
Pihak PT Djarum bisa menjalin kontrak jangka panjang berbasis kualitas untuk menciptakan kepastian usaha bagi petani. Ini akan membuat petani lebih bersemangat dalam menjaga mutu panen mereka.
Konektivitas antara sentra produksi tembakau dan jalur distribusi juga perlu dibenahi. Akses logistik yang efisien akan mempercepat proses penjualan dan menjaga kualitas tembakau saat pengiriman.
Terakhir, kolaborasi antara pemerintah, petani, dan industri perlu dipertahankan dalam jangka panjang agar pertanian tembakau di Temanggung terus tumbuh berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. (*)










