EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda EKOBIS

Prabowo Dorong Singkong Jadi Komoditas Strategis

Prabowo menegaskan akan mengambil kebijakan khusus terkait singkong dan produk turunannya. Singkong dipandang penting untuk petani, industri, dan ketahanan pangan nasional.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
19 September 2025
dalam EKOBIS, PERTANIAN
0
A A
0
Prabowo Dorong Singkong Jadi Komoditas Strategis
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mengambil kebijakan khusus terkait pengelolaan singkong dan produk turunannya. Komoditas ini dipandang penting karena menyangkut hajat hidup petani sekaligus menopang industri pangan nasional. Pernyataan itu disampaikan dalam rapat terbatas bersama jajaran menteri bidang perekonomian di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025).
Berlangganan WA Channel EKOIN di sini

Rapat tersebut dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, serta pejabat terkait. Fokus pembahasan diarahkan pada pemetaan potensi singkong dan strategi meningkatkan nilai tambah produk turunan seperti tapioka.

Prabowo menilai singkong tidak sekadar bahan pangan alternatif, tetapi juga berpotensi besar menjadi komoditas strategis yang mampu mengurangi ketergantungan impor gandum dan tepung terigu.

Kebijakan Singkong Masuk Agenda Nasional

Dalam arahannya, Prabowo meminta kementerian terkait menyiapkan langkah konkret. Pemerintah berencana menyusun peta jalan singkong nasional yang mencakup produksi, distribusi, hingga pengolahan hasil.

Airlangga Hartarto menjelaskan, singkong akan didorong menjadi bahan baku utama industri tapioka, bioetanol, hingga pakan ternak. “Presiden menginginkan komoditas singkong ditempatkan dalam kerangka kebijakan pangan jangka panjang, sehingga bisa menjadi substitusi impor dan memberi nilai tambah lebih tinggi,” kata Airlangga.

Berita Menarik Pilihan

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Menurut data Kementerian Pertanian, konsumsi singkong domestik cenderung stabil, namun produksinya fluktuatif akibat keterbatasan lahan dan infrastruktur. Dengan kebijakan baru, pemerintah berupaya memperkuat peran petani kecil melalui dukungan bibit unggul, pembiayaan murah, dan akses pasar.

Di sisi lain, produk turunan singkong seperti tapioka banyak dipakai industri makanan, farmasi, hingga kosmetik. Permintaan global pun terus meningkat, membuka peluang ekspor yang menjanjikan.

Singkong Sebagai Pilar Ketahanan Pangan

Para pakar menilai keputusan Presiden menempatkan singkong sebagai prioritas strategis tepat di tengah ketidakpastian pangan global. Singkong relatif tahan perubahan iklim dan lebih mudah dibudidayakan dibanding gandum atau jagung.

Prabowo juga menekankan agar program singkong dikaitkan dengan agenda ketahanan pangan nasional. “Kita harus mandiri. Jangan sampai kebutuhan dasar bangsa bergantung pada impor. Singkong adalah salah satu jawabannya,” ujar Prabowo dalam rapat.

Langkah pemerintah ini mendapat respon positif dari kalangan petani. Mereka berharap kebijakan khusus benar-benar diwujudkan dalam bentuk bantuan konkret, bukan hanya wacana.

Selain itu, sektor swasta diharapkan terlibat melalui investasi pada industri pengolahan. Dengan begitu, singkong tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tinggi.

Di Jawa Tengah dan Lampung, sentra produksi singkong terbesar, harga jual masih rendah akibat panjangnya rantai distribusi. Petani berharap kebijakan baru mampu memperpendek jalur pemasaran dan memberikan harga lebih adil.

Dalam jangka panjang, pemerintah juga menargetkan pengembangan klaster industri singkong di beberapa daerah. Klaster ini akan mengintegrasikan hulu hingga hilir, mulai dari petani, pengolah, hingga eksportir.

Riset dan inovasi turut ditekankan. Universitas dan lembaga penelitian akan dilibatkan untuk menghasilkan varietas singkong unggul, efisien, dan ramah lingkungan.

Pemerintah juga membuka opsi kerja sama internasional, terutama untuk memperluas pasar ekspor tapioka dan bioetanol. Pasar Asia Timur dan Afrika disebut potensial.

Dengan langkah menyeluruh ini, Prabowo menaruh harapan besar agar singkong menjadi pilar baru ketahanan pangan dan energi Indonesia.

Pemerintah menegaskan komitmen menjadikan singkong komoditas strategis nasional dengan kebijakan khusus.

Kebijakan itu diarahkan untuk meningkatkan produksi, memperkuat petani, dan mendorong industrialisasi produk turunan.

Langkah ini juga ditujukan mengurangi ketergantungan impor pangan dan memperluas peluang ekspor.

Keberhasilan program sangat bergantung pada sinergi pemerintah, petani, swasta, dan lembaga riset.

Singkong diyakini dapat berperan besar sebagai penopang ketahanan pangan Indonesia di masa depan.

Pemerintah perlu memastikan kebijakan tidak berhenti pada tataran rencana, melainkan benar-benar terlaksana di lapangan.

Petani harus diberi dukungan teknologi, modal, dan akses pasar agar bisa meningkatkan produktivitas.

Industri pengolahan wajib diperkuat supaya nilai tambah singkong tidak hilang di rantai distribusi.

Kerja sama riset perlu terus dilakukan untuk menciptakan varietas unggul yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Keterlibatan swasta dan kerja sama internasional bisa mempercepat transformasi singkong sebagai pilar ekonomi baru.

( * )

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v


 

Tags: AirlanggaindustrikebijakanpanganPrabowosingkong
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

oleh Agus DJ
14 Oktober 2025
0
57

Jakarta, EKOIN.CO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam upaya membangun ekosistem Islam yang kokoh...

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

oleh Agus DJ
14 Desember 2025
0
51

Jakarta, EKOIN.CO - Tahun 2025 menjadi momen ketika emas seolah menjadi primadona investasi bagi masyarakat luas di Indonesia. Kenaikan signifikan...

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

oleh Akmal Solihannoer
14 Desember 2025
0
24

Jakarta,  EKOIN.CO — Pemerintah akhirnya memutuskan percepatan pencairan kompensasi BBM dan listrik yang selama ini menjadi polemik antara Kementerian Keuangan...

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

oleh Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0
44

Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah memastikan utang pusat sebesar Rp 9.138,05 triliun per Juni 2025 masih dalam batas aman. Menteri Keuangan...

Rekomendasi Untuk Anda

Komisi III DPR Akan Lanjutkan Pembahasan RUU KUHAP Pekan Depan 

Komisi III DPR Akan Lanjutkan Pembahasan RUU KUHAP Pekan Depan 

3 Juli 2025
10
Mensos Ajak Kepala Daerah Sukseskan Bansos Dan Sekolah Rakyat

Mensos Ajak Kepala Daerah Sukseskan Bansos Dan Sekolah Rakyat

28 Juni 2025
5
Prabowo Peringatkan Pejabat, Korupsi Akan Disikat

Prabowo Peringatkan Pejabat, Korupsi Akan Disikat

3 Juni 2025
16
Kremlin Peringatkan Jerman Kembali Jadi Ancaman Serius Bagi Rusia

Kremlin Peringatkan Jerman Kembali Jadi Ancaman Serius Bagi Rusia

15 Juli 2025
17
3 Kekuatan Indonesia: Damai, Kaya dan Berpengaruh Global

3 Kekuatan Indonesia: Damai, Kaya dan Berpengaruh Global

18 Juli 2025
12

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi Indonesia
Developed by logeeka.id.