EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda PERISTIWA INTERNASIONAL

Menlu Iran Kecam AS soal Diplomasi Nuklir Peringatkan Eropa Jangan Aktifkan Snapback

Araghchi: Snapback akan rusak hubungan diplomatik. AS dituding sengaja ganggu proses damai.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
23 Juli 2025
dalam INTERNASIONAL, PERISTIWA
0
A A
0
Menlu Iran Kecam AS soal Diplomasi Nuklir Peringatkan Eropa Jangan Aktifkan Snapback
Share on FacebookShare on Twitter

Teheran, EKOIN.CO – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengecam Amerika Serikat karena dianggap telah mengganggu proses diplomasi nuklir dengan cara yang merusak kestabilan kawasan. Dalam konferensi video yang berlangsung pekan ini, Araghchi menyampaikan keberatan Iran terhadap upaya Eropa yang mempertimbangkan kembali penerapan mekanisme snapback terhadap Teheran. Konferensi tersebut dihadiri mitranya dari Prancis, Jerman, dan Inggris, serta Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Dalam pernyataannya, Araghchi menyoroti keputusan sepihak Amerika Serikat yang keluar dari perjanjian nuklir tahun 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Kesepakatan tersebut sebelumnya dimediasi oleh Uni Eropa dan menjadi acuan utama dalam pengawasan program nuklir Iran.

Araghchi menyebut bahwa AS telah merusak arsitektur diplomatik yang disepakati secara multilateral, dengan menyulitkan jalan keluar damai dari ketegangan nuklir. Ia juga mengimbau negara-negara Eropa untuk tidak lagi mengandalkan kebijakan tekanan dan sanksi sebagai pendekatan utama.

Eropa Pertimbangkan Snapback, Iran Beri Peringatan

Berita Menarik Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

Ketentuan snapback dalam JCPOA memberi hak kepada negara penandatangan untuk memberlakukan kembali sanksi PBB terhadap Iran jika dinilai melanggar isi kesepakatan. Saat ini, Prancis, Jerman, dan Inggris disebut tengah mempertimbangkan penggunaan mekanisme tersebut.

Menurut laporan dari berbagai media internasional, keputusan itu kemungkinan akan diumumkan menjelang akhir Agustus. Wacana ini menuai protes keras dari Teheran yang melihat langkah itu sebagai bentuk ketidakadilan dan berisiko besar terhadap hubungan bilateral.

Araghchi memperingatkan bahwa jika mekanisme snapback dijalankan, maka kerusakan hubungan Iran dengan Eropa akan “tidak dapat diperbaiki”. Peringatan ini disampaikannya dalam forum yang sama dan menyasar secara khusus ketiga negara Eropa yang disebut-sebut mendukung gagasan snapback.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pendekatan seperti ini akan mendorong Iran untuk mengambil langkah-langkah pembalasan yang dapat mengubah arah diplomasi secara permanen. “Kebijakan usang seperti ini tidak akan menghasilkan solusi,” kata Araghchi.

Ketegangan Memuncak Pasca Serangan Israel

Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat meningkat setelah serangan udara mendadak yang dilakukan Israel pada 13 Juni lalu. Insiden tersebut menyebabkan pecahnya konflik selama 12 hari yang menewaskan lebih dari seribu warga Iran, termasuk ilmuwan nuklir dan pejabat militer senior.

Iran menuduh Amerika Serikat terlibat langsung dalam serangan tersebut, baik dalam bentuk intelijen maupun dukungan taktis. Teheran juga menyebut bahwa tiga fasilitas nuklir utama Iran turut diserang oleh AS di tengah kekacauan tersebut.

Peristiwa ini terjadi hanya dua hari sebelum putaran keenam negosiasi antara Iran dan AS yang dijadwalkan berlangsung di Muscat, Oman. Rangkaian perundingan itu pun tertunda tanpa kejelasan jadwal lanjutan hingga saat ini.

Pemerintah Iran menilai, penundaan tersebut bukan hanya sebagai akibat perang, namun juga sebagai taktik politik yang disengaja oleh AS untuk menghindari komitmen baru dalam kerangka JCPOA.

“Amerika telah menghancurkan kepercayaan internasional yang dibangun susah payah,” ujar Araghchi. Ia juga mendesak Uni Eropa untuk tidak membiarkan AS mendikte arah kebijakan kawasan, khususnya dalam isu nuklir.

Dalam pertemuan virtual tersebut, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa tidak secara eksplisit menanggapi tudingan Iran, namun menyampaikan bahwa Eropa berkomitmen terhadap perdamaian dan stabilitas.

Ketiga negara Eropa disebut masih dalam proses evaluasi data dan laporan pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengenai aktivitas nuklir Iran sebelum mengambil keputusan soal snapback.

Sementara itu, pihak Amerika Serikat belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Araghchi, terutama terkait tudingan keterlibatan mereka dalam serangan Israel terhadap Iran.

Pengamat menyebut bahwa isu ini berpotensi memperpanjang ketegangan di kawasan Teluk dan mengganggu jalannya negosiasi nuklir internasional yang selama ini dijembatani oleh Eropa.

Kesepakatan JCPOA yang ditandatangani pada 2015 bertujuan membatasi program nuklir Iran agar tetap bersifat damai, dengan imbalan pencabutan sejumlah sanksi internasional.

Namun sejak AS keluar dari perjanjian tersebut pada 2018, dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi, Iran mulai mengurangi kepatuhan terhadap batasan-batasan teknis yang diatur dalam JCPOA.

Langkah sepihak AS itu pun menjadi sumber perselisihan berkepanjangan antara Washington dan negara-negara anggota lainnya yang masih berharap kesepakatan itu dapat diselamatkan.

Iran menyatakan tetap terbuka untuk negosiasi asalkan tidak ada tekanan atau ancaman baru yang diberlakukan terhadap mereka oleh Eropa maupun AS.

Situasi ini menunjukkan bahwa masa depan JCPOA dan upaya diplomasi nuklir masih berada dalam ketidakpastian tinggi, dengan banyak negara menunggu hasil sikap Eropa dalam beberapa minggu ke depan.

Sebagai langkah antisipatif, Iran dilaporkan mulai mengintensifkan komunikasi bilateral dengan negara-negara non-Barat untuk memperkuat dukungan terhadap posisi diplomatik mereka.

dari pernyataan Iran dalam forum tersebut menegaskan bahwa perdamaian hanya dapat tercapai jika semua pihak menghormati kesepakatan dan tidak menggunakan tekanan sebagai instrumen utama.

Iran berharap negara-negara Eropa dapat mempertimbangkan kembali kebijakan mereka dan menghindari langkah-langkah yang dapat memperburuk situasi.

Teheran juga menegaskan bahwa keterlibatan AS dalam konflik regional semakin mempersempit ruang dialog dan melemahkan proses negosiasi internasional yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Mekanisme snapback sebaiknya tidak diperlakukan sebagai senjata politik, melainkan sebagai opsi terakhir jika semua jalur diplomatik telah gagal sepenuhnya.

Komunitas internasional didorong untuk menjaga kerangka JCPOA sebagai platform bersama dalam membangun stabilitas jangka panjang di kawasan Timur Tengah.

dari Iran mencakup pentingnya mendorong pendekatan diplomasi yang setara, menolak standar ganda, dan memperkuat peran organisasi internasional dalam mengawasi implementasi kesepakatan.

Para pemimpin dunia diminta untuk mendorong AS kembali ke meja perundingan dengan itikad baik dan menghentikan kebijakan konfrontatif yang selama ini menghambat kemajuan.

Negara-negara Eropa diminta untuk mengutamakan dialog terbuka dan bukan retorika tekanan, agar kredibilitas dan stabilitas kawasan tetap terjaga.

Iran menyerukan penghentian tindakan militer sepihak yang hanya akan memperburuk ketegangan dan memperlemah kepercayaan internasional terhadap kesepakatan multilateral.

Terakhir, semua pihak diharapkan dapat kembali menjadikan JCPOA sebagai landasan perdamaian, bukan medan konflik politik internasional yang terus-menerus berlangsung. (*)


 

Tags: Amerika Serikatdiplomasi nuklireropairanJCPOAsnapback
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
226

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Pengusaha Minyak Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Waspadai Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang Terhadap Jampidsus Kejagung

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
29

Jakarta, ekoin.co - Gelombang pemberantasan korupsi yang tengah digencarkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam hal ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana...

Rekomendasi Untuk Anda

Tarif Rp80 Transportasi Jakarta Sambut HUT RI ke-80

Tarif Rp80 Transportasi Jakarta Sambut HUT RI ke-80

4 Agustus 2025
6
Ade Armando: Saya Tarik Dukungan Bila Jokowi Terbukti Korupsi dan Ijazah Palsu

Ade Armando: Saya Tarik Dukungan Bila Jokowi Terbukti Korupsi dan Ijazah Palsu

7 November 2025
10
Indonesia Kembali Tuan Rumah Kejuaraan Anggar Asia 2026

Indonesia Kembali Tuan Rumah Kejuaraan Anggar Asia 2026

23 Juni 2025
8
PBB Desak Investigasi Menyeluruh Terkait Penanganan Demonstrasi di Indonesia

PBB Desak Investigasi Menyeluruh Terkait Penanganan Demonstrasi di Indonesia

2 September 2025
8
Diduga Menikah dengan Kerabat Sultan MAKI Temukan Riza Chalid Tinggal di Malaysia

Keberadaan Riza Chalid Diketahui, Proses Dimulai

31 Juli 2025
9

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version