Jakarta, EKOIN.CO – Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan signifikan sejak pertama kali sensus digelar pada tahun 1961. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan populasi negara ini telah melonjak hingga tiga kali lipat, dari 97,08 juta jiwa pada 1961 menjadi proyeksi 284,44 juta jiwa pada tahun 2025. Perjalanan pertumbuhan ini, meski lajunya mulai melambat, tetap mencatatkan penambahan puluhan juta jiwa setiap dekade.
Data BPS, yang diperoleh dari Sensus Penduduk setiap 10 tahun, memperlihatkan laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada periode 1971–1980, mencapai 2,31%. Setelahnya, laju pertumbuhan mulai melandai, dan pada periode 2010–2020 tercatat di angka 1,25%. Meskipun demikian, jumlah absolut penambahan penduduk tetap besar. Sensus Penduduk 2020 mencatat populasi mencapai 270,20 juta jiwa, yang berarti ada penambahan sekitar 3,26 juta jiwa per tahun—jumlah yang hampir setara dengan total penduduk kota Surabaya.
Di samping itu, komposisi gender di Indonesia menunjukkan stabilitas. Sejak tahun 2020, jumlah penduduk perempuan selalu lebih banyak dari laki-laki, dengan selisih sekitar 2,7 juta orang. Data tahun 2024 menunjukkan, dari total 281,60 juta jiwa, 142,18 juta di antaranya adalah perempuan, sementara 139,41 juta adalah laki-laki.
Peningkatan populasi ini memiliki implikasi strategis, salah satunya adalah bonus demografi yang saat ini dinikmati Indonesia, di mana penduduk usia produktif mendominasi. Ini menjadi peluang besar bagi perekonomian, akan tetapi, menurut laporan BPS, peluang ini baru dapat dimanfaatkan jika diiringi dengan ketersediaan lapangan kerja, peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur yang memadai. Dengan populasi yang terus bertambah, Indonesia dihadapkan pada pekerjaan rumah untuk memastikan pertumbuhan ini berjalan seiring dengan peningkatan kualitas hidup. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan pangan, lapangan kerja, layanan kesehatan, dan infrastruktur perumahan akan menjadi semakin kompleks, terutama menjelang puncak bonus demografi di dekade ini, sebelum proporsi penduduk lanjut usia mulai meningkat tajam.










