EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda EKOBIS

Mafia Impor Tekstil Diduga Jadi Biang Kerok Anjloknya Industri Tekstil Nasional.

Mafia impor tekstil dituding hancurkan industri nasional, ribuan pekerja kena PHK dan kontribusi sektor TPT ke PDB terus menurun.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
22 Agustus 2025
dalam EKOBIS, INDUSTRI
0
A A
0
Mafia Impor Tekstil Diduga Jadi Biang Kerok Anjloknya Industri Tekstil Nasional.
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, EKOIN.CO – Industri tekstil kembali jadi sorotan setelah pengusaha menuding praktik mafia impor sebagai biang kerok keterpurukan sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional. Serbuan barang impor disebut telah merusak daya saing industri dalam negeri dan membuat ribuan pekerja kehilangan pekerjaan. Ikuti berita terkini EKOIN di WA Channel.

Mafia Impor Tekstil dan Dampaknya

Direktur Eksekutif KAHMI Rayon Tekstil, Agus Riyanto, mengungkapkan adanya dugaan mafia impor yang menyebabkan kuota masuknya produk tekstil dari luar negeri semakin besar tiap tahun. Kondisi ini dinilai menekan industri lokal.

“Kuota impor yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian setiap tahunnya terus naik. Tapi di sisi lain banyak perusahaan tutup dan PHK karena tidak mampu bersaing dengan barang impor,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (20/8/2025).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, impor benang dan kain pada 2016 masing-masing sebesar 230 ribu ton dan 724 ribu ton. Namun, pada 2024 angkanya melonjak menjadi 462 ribu ton dan 939 ribu ton. Lonjakan ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pengusaha.

Agus menambahkan, industri lokal sering hanya mendapatkan kuota impor kurang dari sepertiga kebutuhan produksinya. Namun, angka impor secara nasional justru meningkat. Kondisi itu menimbulkan dugaan kuat adanya praktik curang dalam distribusi kuota.

Berita Menarik Pilihan

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

“Sudah menjadi rahasia umum kalau kuota impor besar diberikan kepada belasan perusahaan API-P yang hanya dimiliki sekitar empat orang saja,” kata Agus.

Kontribusi Tekstil Terhadap Ekonomi

Sekretaris Jenderal APSyFI, Farhan Aqil Syauqi, menegaskan bahwa anggotanya terpukul akibat maraknya barang impor. Menurutnya, lemahnya perlindungan dari pemerintah terhadap industri dalam negeri memperparah masalah mafia impor.

“Perlu diselidiki lebih lanjut, tapi dengan posisi Kemenperin yang menolak usulan Bea Masuk Anti Dumping untuk Benang Filament, sepertinya mafia kuota impor itu memang ada,” tegas Farhan.

Lebih jauh, ia menyebut kontribusi sektor TPT terhadap PDB terus menurun, dari 1,16% di 2016 menjadi hanya 0,99% pada 2024. Neraca perdagangan juga turun dari US$3,6 miliar pada 2016 menjadi US$2,4 miliar di 2024.

Sejak 2017, volume perdagangan TPT nasional tercatat minus 57 ribu ton. Defisit ini makin besar karena laju impor lebih tinggi dibanding ekspor. Kondisi ini memperlihatkan gejala deindustrialisasi yang nyata.

Meski BPS mencatat pertumbuhan industri TPT 4,35% pada kuartal II 2025 secara tahunan, Farhan menilai data itu belum mencerminkan kondisi riil. Ia menilai importasi ilegal tidak dihitung, padahal seharusnya menjadi pengurang dalam perhitungan PDB.

“Lebih baik kita mencari solusi dari masalah PHK dan penutupan pabrik yang masih terus terjadi hingga memutus tren deindustrialisasi,” pungkas Farhan.

Praktik mafia impor disebut sebagai faktor utama yang melemahkan industri tekstil Indonesia. Kuota impor yang tidak transparan menimbulkan kecurigaan dan ketidakadilan di kalangan pelaku usaha.

Dampaknya sangat nyata, ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian akibat penutupan pabrik. Sementara itu, daya saing industri tekstil dalam negeri terus menurun.

Penurunan kontribusi sektor TPT terhadap PDB memperlihatkan perlunya langkah korektif. Pemerintah didorong mengambil kebijakan lebih protektif untuk menyelamatkan industri.

Industri tekstil seharusnya bisa menjadi penopang perekonomian nasional, bukan justru tertekan oleh derasnya impor. Transparansi distribusi kuota impor menjadi kunci.

Tanpa pembenahan serius, tren deindustrialisasi dikhawatirkan akan semakin dalam dan sulit dipulihkan. (*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v


 

Tags: APSyFIdeindustrialisasiindustri tekstilkuota impormafia impor tekstilPHK pabrik
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

oleh Agus DJ
14 Oktober 2025
0
71

Jakarta, EKOIN.CO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam upaya membangun ekosistem Islam yang kokoh...

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

oleh Agus DJ
14 Desember 2025
0
59

Jakarta, EKOIN.CO - Tahun 2025 menjadi momen ketika emas seolah menjadi primadona investasi bagi masyarakat luas di Indonesia. Kenaikan signifikan...

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

oleh Akmal Solihannoer
14 Desember 2025
0
26

Jakarta,  EKOIN.CO — Pemerintah akhirnya memutuskan percepatan pencairan kompensasi BBM dan listrik yang selama ini menjadi polemik antara Kementerian Keuangan...

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

oleh Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0
44

Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah memastikan utang pusat sebesar Rp 9.138,05 triliun per Juni 2025 masih dalam batas aman. Menteri Keuangan...

Rekomendasi Untuk Anda

Bhayangkara Sports Day 2025 Pererat Sinergi Aparat Hukum

Bhayangkara Sports Day 2025 Pererat Sinergi Aparat Hukum

21 Juni 2025
12
Dampak BNI Berbagi di Ponggok: Wisata Air Jadi Penggerak Ekonomi

Dampak BNI Berbagi di Ponggok: Wisata Air Jadi Penggerak Ekonomi

3 Oktober 2025
10
Kaldera Toba Digenjot Raih Green Card UNESCO

Kaldera Toba Digenjot Raih Green Card UNESCO

13 Juli 2025
6
Aksi Damai, Ribuan Massa Dukung Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta

Aksi Damai, Ribuan Massa Dukung Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta

10 Juli 2025
18
Hasil Liga Premier: Chelsea Geser Man City Usai Taklukkan MU 1-0

Hasil Liga Premier: Chelsea Geser Man City Usai Taklukkan MU 1-0

17 Mei 2025
19

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.