EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda PERISTIWA

Vietnam Menang Negosiasi As Soal Tarif, Indonesia Merugi

AS resmi berlakukan tarif impor 32 persen. Vietnam lebih dulu capai kesepakatan dagang.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
11 Juli 2025
dalam PERISTIWA
0
A A
0
Vietnam Menang Negosiasi As Soal Tarif, Indonesia Merugi
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Amerika Serikat secara resmi mulai memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk asal Indonesia per 7 Juli 2025. Kebijakan ini mengikuti pengumuman awal pada April lalu, yang menunjukkan bahwa proses negosiasi selama tiga bulan terakhir belum membawa hasil yang konkret.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Sementara Indonesia belum mencapai titik temu, Vietnam justru berhasil menjadi negara pertama yang menyepakati kerja sama dagang dengan AS. Negeri itu sukses menurunkan tarif dari 46 persen menjadi 20 persen dengan kompensasi berupa pembukaan akses pasar domestik bagi produk-produk asal AS.

Peneliti Ekonomi dari CSIS, Dandy Rafitrandi, mengungkapkan bahwa Vietnam memberi tarif nol persen untuk produk AS senilai 13 miliar dolar AS. Dengan skema tersebut, Washington mendapat keuntungan sekitar 3 miliar dolar AS per tahun dalam bentuk penurunan defisit neraca dagang.

Menurut Dandy, strategi Vietnam bersifat agresif dan langsung menyasar kepentingan jangka panjang AS. Berbeda dengan Indonesia yang hanya mengajukan insentif terbatas tanpa skema timbal balik yang jelas dalam negosiasi perdagangan.

Berita Menarik Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

CSIS menyatakan bahwa pendekatan Indonesia saat ini belum cukup kuat dalam membentuk posisi tawar yang menguntungkan. Penawaran yang diberikan masih bersifat jangka pendek, sementara pihak AS menginginkan kepastian ekonomi dalam jangka panjang.

Vietnam capai konsesi, Indonesia stagnan

Dandy menambahkan, model negosiasi Vietnam bisa dijadikan contoh karena pemerintah di Hanoi lebih adaptif terhadap arah kebijakan dagang AS yang proteksionis di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Hal ini berbeda dengan pendekatan Indonesia yang masih terjebak pada proses yang terlalu normatif.

CSIS menilai bahwa Indonesia harus segera menyusun ulang pendekatan diplomatik dan perdagangan luar negeri. Tanpa respons yang tepat, Indonesia berisiko kehilangan posisi strategis di rantai pasok global dan mengalami lonjakan biaya ekspor.

Peneliti CSIS lainnya, Riandy Laksono, menyatakan bahwa Indonesia harus merespons secara strategis, bukan hanya reaktif. Ia menekankan perlunya kerja sama dengan negara-negara lain yang turut terdampak kebijakan proteksionis Trump.

“Indonesia harus menghindari perjanjian yang berat sebelah dan diskriminatif, karena itu bisa membahayakan posisi kita dalam jangka panjang,” tegas Riandy dalam diskusi publik yang diadakan Kamis, 10 Juli 2025.

Ia juga mengingatkan bahwa kerja sama multilateral seperti dalam forum RCEP bisa menjadi solusi jangka menengah yang menguntungkan. Menurutnya, penting bagi Indonesia untuk menjaga prinsip perdagangan terbuka dan non-diskriminatif di tengah tekanan global.

Perluas kerja sama dan optimalkan RCEP

Sebagai langkah konkret, CSIS merekomendasikan agar Indonesia lebih aktif mengoptimalkan peran dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Forum ini melibatkan ASEAN bersama mitra utama seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Dandy mengatakan, bila negara-negara anggota RCEP mampu menahan diri dari tindakan balasan tarif secara reaktif, pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN diperkirakan tetap positif hingga 2 persen. Stabilitas ini penting bagi Indonesia sebagai bagian dari kawasan yang saling terintegrasi.

Sebelumnya, pemerintah telah mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC, dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Misi utamanya adalah membuka kembali ruang negosiasi dengan pemerintah AS terkait kebijakan tarif tersebut.

Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi mengenai hasil perundingan yang dilakukan. Ketidakpastian ini meningkatkan tekanan terhadap pelaku usaha dalam negeri, khususnya eksportir sektor manufaktur dan produk padat karya.

Langkah Vietnam yang lebih dulu mencapai kesepakatan membuat Indonesia berada dalam posisi yang semakin terjepit. Di satu sisi, AS semakin agresif dalam mencari keuntungan dagang, sementara di sisi lain, pasar domestik Indonesia belum siap membuka diri seluas Vietnam.

Pemerintah Indonesia dinilai perlu menyusun strategi diplomasi ekonomi yang lebih progresif. Selain itu, Indonesia juga harus memperkuat posisi tawar dengan menyusun skema imbal balik yang saling menguntungkan, bukan hanya menawarkan konsesi sepihak.

Kondisi ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia untuk tidak terlalu bergantung pada pendekatan bilateral yang lemah tanpa dukungan strategi regional dan multilateral. Menggabungkan kekuatan dengan negara mitra RCEP bisa memperbesar peluang negosiasi yang lebih adil.

Pelaku industri dalam negeri berharap agar pemerintah bisa segera mengambil keputusan yang konkret, baik melalui jalur diplomatik maupun kebijakan fiskal, agar dampak negatif dari kenaikan tarif ini bisa diminimalisir secara langsung.

CSIS juga menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa lagi menunggu hasil negosiasi sepihak dengan AS. Langkah mitigasi dampak, seperti diversifikasi pasar ekspor dan penguatan insentif dalam negeri, harus segera dijalankan tanpa penundaan.

Indonesia harus mempercepat reformasi kebijakan perdagangan, termasuk meningkatkan daya saing produk ekspor dan memperbaiki rantai logistik agar tidak terus tertinggal dari negara-negara pesaing di kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama strategis dan taktis dengan negara-negara lain harus menjadi prioritas utama dalam menjawab tantangan tarif yang diberlakukan AS. Tanpa itu, tekanan ekonomi akan terus meningkat dan memperlemah daya saing nasional.

kebijakan tarif yang diberlakukan AS terhadap Indonesia menandakan perlunya pembenahan serius dalam strategi perdagangan luar negeri. Ketidakmampuan untuk mencapai kesepakatan dengan AS menunjukkan bahwa negosiasi saja tidak cukup.

Indonesia harus segera memperkuat posisinya dalam kerangka kerja sama regional, termasuk RCEP, dan tidak hanya bergantung pada jalur bilateral yang belum tentu menghasilkan solusi. Kolaborasi lintas negara menjadi penting agar kepentingan ekonomi nasional tetap terlindungi.

Pemerintah juga perlu mempertimbangkan pendekatan baru yang lebih adaptif terhadap dinamika ekonomi global, serta memperluas pasar ekspor di luar AS untuk mengurangi ketergantungan tunggal yang rawan terhadap kebijakan sepihak.

Industri dalam negeri memerlukan kepastian regulasi dan dukungan kebijakan yang konkret untuk mengantisipasi dampak negatif dari perang dagang. Oleh karena itu, respons pemerintah harus cepat, terukur, dan menyeluruh di berbagai sektor.

Terakhir, keterlibatan aktif sektor swasta dalam perumusan strategi ekspor dan kerja sama dagang akan memperkuat posisi Indonesia secara menyeluruh di pasar internasional. Respons kolektif dan terkoordinasi menjadi kunci untuk menghadapi tekanan global.(*)


 

Tags: ASindonesiaperdagangan globalRCEPtarif imporVietnam
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
219

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
38

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Pengusaha Minyak Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Waspadai Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang Terhadap Jampidsus Kejagung

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
28

Jakarta, ekoin.co - Gelombang pemberantasan korupsi yang tengah digencarkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam hal ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana...

Rekomendasi Untuk Anda

Baidu Resmi Hadirkan ERNIE X1 dan ERNIE 4.5, Tantang Dominasi DeepSeek di Dunia AI

Baidu Resmi Hadirkan ERNIE X1 dan ERNIE 4.5, Tantang Dominasi DeepSeek di Dunia AI

17 Maret 2025
5
Kemenko PMK Perbarui Tim Pelestarian Warisan Budaya dan Alam

Kemenko PMK Perbarui Tim Pelestarian Warisan Budaya dan Alam

25 Juni 2025
12
Kemensos Tanggap Cepat Kirim Logistik ke Jakarta Utara

Kemensos Tanggap Cepat Kirim Logistik ke Jakarta Utara

25 Juni 2025
6
Prabowo dan Macron Bahas Solusi Damai Palestina-Israel

Prabowo dan Macron Bahas Solusi Damai Palestina-Israel

29 Mei 2025
30
Karya Ikonik Zaha Hadid Menembus Batas Imajinasi

Karya Ikonik Zaha Hadid Menembus Batas Imajinasi

5 Juli 2025
19

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.